JATUH CINTA
Di senja sore hari, saat langit mulai menguning. Rintik gerimis mulai
berjatuhan yang tak punya kaki namun kadang bisa mengejarmu. Seorang
gadis duduk tak berkedip di depan komputer. Penasaran guys! Yuk kenalan
sama doi�
About her�
1. Namanya Nerialiani atau biasa disapa Neri.
2. Rambutnya panjang, hitam lurus (yah� katanya sich idaman para cowok
pada umumnya)
3. Suka main FS (Friendster) apalagi YM (Yahoo Mesenger). Tulisannya
kerenz-kerenz abiz di blog. Harapannya adalah bisa bertemu dengan
Rainbow, cinta pertama waktu masih kecil. Yang tiba-tiba ngilang.
4. Minuman favorit is jus apel, cita-citanya pengin jadi penulis setidaknya
bisa nulis kisahnya sendiri. Kemana-mana selalu bawa kertas polos sama
bollpoint.
About her friend�
Kei�
1. Teman sejak SD mpe sekarang. Orangnya bawel banget, sok imut,
manis, kecakepan, pokok`na paling heboh deh�
2. Katanya sih lagi nyari cinta sejatinya� cie� kalo cita-cita masih dalam
rencana� paling demen tuch sama Jang Nara� pokok`na artis asia
gitu..
3. Jadi penggemar tetep di blog Neri n coment`na yang kadang-kadang
suka nggak nyambung. Minuman favoritnya jus strowberi.
Lani�
1. Cewek yang satu ini, suka banget baca. Makanya setiap tulisan Neri
nggak pernah ada yang dilewatkan.
2. Kalo penampilan diya yang paling rapih, kayak orang kantoran�
3. Pastinya suka main FS dan kali ini sih doi lagi demen main di multiply.
Nulis diari tentang perasaannya sama Jack, katanya lebih nyaman�
why? Entahlah, hanya dia yang tahu� yang jadi minuman favoritnya jus
alpuket, hmm� nyam� nyam�!
Jack�
1. Doi� temen Neri sejak kecil� yang suka cemburu sama Rainbow.
Mungkin dialah cowok satu-satunya yang paling cakep diantara tiga
gadis itu.
2. Malez naruh foto di FS apalagi ngisi testi ato coment.
3. Terakhir doi bilang sih� �I`m just ordinary human being-lah� yang
pastinya banyak penggemar dan orangnya keren. Pas ditanya siapa
idolanya, sambil cengengesan dia bilang �He..he� selain ibuku ya� Neri..
ha�ha� jangan GR Ner�.�
Mereka adalah sobat kental sedari kecil, sama-sama berstatus sebagai
pelajar di SMA Binaruwa kelas 2 IPA. Yang paling rumit adalah ketika mereka
mulai kisahnya dengan cinta. Seperti apa sih sebenarnya, perasaan mereka
antara sahabat dan cinta? Mungkinkah sahabat adalah cinta, dan cinta adalah
persahabatan? Terus apa yang dimaksud Jus Apel?
11. Guys
Malam minggu pukul delapan�
Surat cinta dari Jack belum dibaca Neri. Miscall sudah tujuh kali terpampang begitu juga
dengan SMS. Neri masih sibuk didepan komputernya, berselancar di internet untuk menulis
blog. Kali ini ia menulis tentang cinta.
Cinta�
Guys! Apa sih cinta itu?
Menurut gue, cinta adalah�
Seperti Jus Apel.
Yang kali ini ada di depanku.
Hmm�begitu enak diminum, tapi gue sebel tuh sama ampas-ampasnya, namun ketika di
diamkan sebentar terus diminum lagi�huh�rasanya jauh lebih enak.
Kalian tahu maksudku? Ayo ditunggu coment`na� ?
Itulah blog yang ditulis Neri di Friendster. Punya penggemar berat namanya Fian, namun
tak pernah ada foto yang terpampang di profilenya. Terakhir ia terima coment dari Fian,
�Neri, bisa nggak tulisin cerpen buat gue? Tulisan U keren abiz , ^_^�
Neri nggak habis pikir. Ia sudah kirim message nggak dibalas, coba telpon ke no yang
diberikannya nggak aktif, kirim balik coment dan testi nggak ada tanggapan. Huh� punya
pengagum rahasia itu anugrah, ha�ha�
Tok� tok� tok� ! suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Neri. �Siapa?� tanyanya.
�Bibi, Non ada telpon dari temennya�. �Ya, bentar, makasih Bi!� Siapa? Akh� paling Kei atau
Lani, hmm� jangan-jangan mau gossip cowok lagi, capek deh�!
�Hallo?�
�Ner, gue Jack, gimana jawabannya?�
�Jawaban apa Jack? Soal ulangan kemarin! Kalau matematika jangan tanya ama gue tapi
kalau soal surat cinta, lo nggak salah pilih. Lo mau nembak siapa?� �Iya, gue mo tanya surat
cinta ke lo, lo sudah baca belum?� Surat cinta! Neri diam. �Maksudnya, lo nembak gue?� �Y..a�
gitu deh�! Gue tunggu jawabannya and nggak pake lama ya!.� Suaranya terbata-bata, lalu
sambungan telpon terputus.
Hah�! Jack cinta sama gue� apa alasannya? Neri memeriksa tasnya yang dari tadi siang
belum dijamahnya. Ada surat dengan amplop pink di buku biologi yang dipinjam Jack dua hari
yang lalu.
Dear Neri�
Ner, sebenarnya gue pengin ngomong langsung, tapi tiap kali ada didekatmu, gue nggak
bisa ngendaliin jantung gue untuk tidak berdegup kencang. Ner, maukah lo anggap gue lebih
dari teman? Karena sebenarnya gue sayang ama lo. Sejak kita masih SD dulu, inget nggak!
Gue selalu belain lo walau si Rainbow pahlawanmu yang cemen itu, yang sampai saat ini nggak
kelihatan yang lebih berarti bagimu. Please Ner! Rainbow sudah hilang ditelan bumi. Sumpah
gue sayang banget sama lo� dan itu selamanya� I love U�
Jack�
Neri speechles. Menatap Jus Apel yang tinggal separuh. Drtt�ddrrtt� HP nya bunyi
tanda SMS masuk. Dilihatnya semua SMS dari Jack, �gimana Ner, jangan lupa hari senin
atau�� terakhir dari nomor tidak dikenal. �Hai� say! Apa kabar neh� gue kangen�!� Ia
meminum sisa Jus apel beserta ampasnya �ehmm� gue suka jus apel buatan bibi, bi� jus
apelnya tambah� dua gelas, yang satu apel malang, satunya lagi apel Washington� nggak pake
lama�� teriak Neri, sementara bibi hanya menjawab iya dari ruangan dapur.
***
Kenapa semuanya jadi begini? Tak pernah ia berpikir untuk menerima cinta atau menolak
cinta. Salahkah cinta disamakan dengan jus apel? Neri kembali membuka Friendster di
tengah malam yang dingin, di kamarnya yang dipasang AC. Surat cinta Jack yang sudah
melayang-layang di atas kasur. Suara malam sunyi senyap, alunan musik �my heart will go on�
menemani Neri membaca coment tentang blog yang baru ditulisnya. Akankah Rainbow
kembali??
Wah�! Cepat sekali orang mengenali tulisannya. Belum semalam tapi sepuluh commentator
sudah nongkrong di FS-nya. Terutama Kei sama Lani, mereka commentator setia Neri.
Kei : Wadoh� Ner�!
Gue nggak setuju kali ini, lo tuch� aneh-aneh saja an od person d� he�
He� cinta itu� nggak bisa dikatakan. Makanya Ner, buruan d lo cari pacar.
Apa enaknya jomblo coba� ha..ha�
Lani : jus apel? Akh� itu kan minuman favorit lo Ner� jadi uda falling in love
Neh�! Ciapa? Kenalin dunk, ada di FS lo gak? He..he�
Fian : cinta� sabarlah dengan waktu untuk sebuah jawaban, ujung jalan itu ma
Sih jauh, boleh gue minum jus apelnya? Untuk melegakan hausnya dahag
a. ha� ha�
Hmm� nggak ada yang bisa diandalin disaat begini. Wait! Fian muncul lagi. Siapa sih dia?
Yah� kayaknya gue harus coba orange jus, mungkin ungkapan itu lebih tepat, atau lemon tea.
Akh� tapi lebih enak jus apel. Be your self-lah. Neri men- shut down komputernya. Karena
pagi hampir muncul dan saatnya bobo� dan bangun semau gue� minggu� minggu� cinta�jus
apel� huh� ! Rainbow�! Dimana dia sekarang??
***
Gara-gara burung Beo, Neri tidak bisa tidur nyenyak. Bayangkan! Setiap jam setengah
enam pagi si Beo mulai mengganggu. �Selamat pagi� selamat pagi� selamat pagi�� sebelum
ada yang menjawab, kalimat itu akan terdengar berulang kali. Belum lagi jam weker yang lupa
ia matikan, kamarnya ribut bak perang teluk, lebih serem malahan. Disusul handphone-nya
yang bergoyang-goyang dengan ringtone �let`s dance together�.
Damn�!
�Iya�, selamat pagi bird�!� teriak Neri.
Lalu dibantingnya jam weker, prak�! Baterainya lepas. Tangannya meraba handphone,
sedangkan matanya masih tertutup rapat, kayak lem.
�Hmm� ya�!� suara Neri lemas. �Ner, gue� Kei sama Lani, jadi nggak lari pagi?� kata Kei
semangat. �Hah�, lari pagi? Ha� ha� malez akh�! Dingin, mendingan gue tidur lagi. He..he��
�Ye� Ner! Sialan lo, awaz yah ntar� huh..� Kei kesel, Neri menutup telpon.
Satu jam kemudian�
Kei dan Lani sudah di kamar Neri. Biasa, numpang internet-an gratis sekalian sarapan pagi.
Egg Omelet buatan tante Grace yang tiada dua enaknya. Kei menarik selimut tebal bermotif
Winny the pooh. Sedangkan Lani menarik kaki, memaksa Neri untuk berdiri. Jendela kamar
dibuka lebar-lebar, tak ketinggalan kipas angin dinyalain. Mentari juga tak ketinggalan ikut
mengusiknya, si Beo tak mau kalah menyanyi lagu kebangsaannya �cinderella� Cinderella�
Cinderella�� kayaknya si Beo, pengin lahir kembali jadi Cinderella.
Neri tetap tak berkutik, seperti orang mati suri. Kei dan Lani kehabisan akal, hmm� hanya
ada satu cara membangunkannya. �JUS APEL� bi cepetan� suara Kei dan Lani terdengar
nyaring. Neri segera bangkit, matanya langsung terbuka lebar. Kali ini, bukan jus apel yang
tampak di depannya. Justru dua wanita yang tampak marah memelototinya seperti singa
hendak menerkam.
�Pagi Neri!!� kompak mereka.
�Hai� teman-teman� Neri meringis. Kei menyeret Neri masuk kamar mandi, menyiapkan
handuk dan memilihkan baju ganti. �Eh� tega amat lo, gue baru bangun, dingin�tahu�! mama�
help me!� teriak Neri. Ha..ha� mereka berdua tertawa ngakak. �Lu harus rasain Ner gimana
kita-kita bangun pagi di hari libur, apalagi untuk menepati janji� suara Lani. �Iya� gue minta
maaf dech� lain kali nggak diulangi, suer!� Neri sok menyesal, padahal di dalam kan airnya
hangat, tinggal pencet water heater aja, dasar tukang bohong. �Iya Ner, kita percaya koq, lo
tuch nggak bakalan ngulang sekali tapi lima kali, ya nggak Lan?� Kei meledek. �Yoi, coi�� jawab
lani.
Kalau Kei dan Lani sudah nongkrong di kamarnya, Neri bagai anak tiri yang diatur-atur.
Tante Grace, mama Neri lebih membela mereka, karena tahu kalau liburan pasti Neri jadi
anak pemalas yang doyannya tidur.
Neri keluar dari kamar mandi, sekujur tubuhnya wangi sabun mandi, rambutnya yang
panjang basah sengaja belum keramas.
Sementara mereka berdua asyik tuch otak-atik komputer. Ketawa ngakak-ngakak sambil
dengerin lagu-lagu jepang. Pantes aja, lihat video di you tube. �Huah� gue masih ngantuk, bi
mana jus apelnya?� mulai jus apel jadi sasaran.
Sementara di dapur, harumnya egg omelet sudah menggugah perut mereka. Sampaisampai
Kei sama Lani lari meninggalkan video lucu tentang orang melahirkan. Bisa-bisa jadi
anak tiri beneran Neri.
***
Hari ini ada pembukaan kafe baru. Kafe Cinta. Diskonnya lumayan gede, sampaisampai
buy 1 get free 1. Siapa tuch� yang nggak ngiler? Gratiz� gratiz� hare
gene�gitu loh�!
Neri dengan baju kebangsaannya T-shirt dan celana jeans. Kei, rok mini dan tang topnya
yang lagi top, serta Lani kemeja gaul dan celana dasar. Mereka sungguh tiga pribadi
yang berbeda. Namun lucu serta enak dipandang dalam kebersamaan. Ini sih hobi mereka
banget hang out di tempat diskonan alias takasimura-an.
Tak berapa lama kemudian mereka memesan minuman favorit mereka, is jus. Neri,
nggak bisa dipungkiri lagi jus apel yang rasa`nya yahud. Kei, dengan jus strowberinya
yang bikin bingung, kenapa ya? Bingung kan! Lani, jus alpukat yang banyak manfaatnya.
Gossip terbaru doi pengin vegetarian tapi setiap masuk MCD, muncul deh hobi
carnivoranya. Katanya nggak kenyang makan kentang doang. Huh�action, biasa pengin
muka mulus alasannya. Ha..ha� ada-ada aja kan!
�Eh, Ner! Blog-mu kali ini aneh tahu. Masa cinta koq disamain dengan jus apel, nggak
nyambung kale�� Kei sewot.
�Suka-suka penulis dunk�!� disedotnya jus apel yang kayaknya sih apel fuji, rasanya
lebih pas dan enak dilidah. Lani masih sibuk dengan penggemar-penggemarnya yang
ngehubungin dia lewat handphone. Jadi nggak nyimak pembicaraan Kei dan Neri. Biasa
ngatur jadwal dia les bahasa Jepang, ikutan latihan judo, dan satu lagi menikmati jus
alpukatnya. Kalau lihat dia minum, hmm�rasanya� nggak tahan ngilernya. Sampai bisa
merasakan dari suaranya, glek� glek� glek� hadir banget dia dalam dirinya.
�Kei, Jack nembak gue��
�Wadap! Lo jawab apa?�
�Nggak tahu, lo kan tahu gimana gue ke doi. Gue masih nunggu Rainbow.�
�Ya ela� terima aja Ner, Rainbow lagi� Rainbow lagi, dia aja uda lupa kali ama lo.
Hidup lo itu bukan buat Rainbow. Lo inget-inget deh� saat lo susah, senang, yang ada
tuch Jack�Jack!� Kei menatap Neri.
�Lo nggak tahu Kei� gimana yakinnya gue kalau Rainbow bakalan kembali, meski gue
nggak tahu seperti apa wajahnya sekarang. Yang dulu masih sama-sama lugu.� Kenang
Neri.
�I see� I see�, tapi Jack itu nyata sedangkan Rainbow kenangan masa kecil atau�
hanya khayalan� tukas Kei. �Jadi maksud lo?� Neri bingung. �Coba buka hati, terimalah
Jack, sudah saatnya Ner.� Neri menarik napas panjang kemudian dihempaskan perlahan.
Dan mengaduk-aduk jus apelnya. Ia menatap kearah Kei yang menunggu ketegasannya.
�Cinta bukan jus apel say�, percayalah. Jack akan buat lo bahagia� Kei tersenyum dan
mengedipkan mata. �Oke, kali ini I trust U� Neri menghabiskan jus apelnya. Seperti biasa
ia suka dengan ampas-ampas yang telah mengendap karena rasanya lebih enak.
Spontan Lani menghentikan jemarinya dan memandang kearah mereka berdua.
Telinganya begitu tajam untuk mendengar nama Jack. �Ada apa Guys? Sepertinya gue
denger nama Jack. Gue kan�!� �Neri dan Jack jadian, so makan hari ini gratis, seperti
harapan lo, ha..ha�� Kei memotong ucapan Lani sebelum sempat ia selesaikan.
Waddap!! Jadian? Entah kenapa perasaannya jadi kacau balau. Kei memanggil waitress,
Neri hanya senyum dan menggeleng-gelengka kepala.
Dakh!
Lani baru sadar, telah banyak topik yang telah ia lewatkan. Haruskah senang ataukah
merana? Kei nggak sadar, kalau ada yang terluka dengan kegembiraannya makan gratis.
Lani cinta sama Jack. Perih. Lani patah hati. Kedua bola matanya menerawang dalam
diri Neri. Dia pikir dengan mengikuti kursus bahasa Jepang, latihan Judo dan selalu
bersama Jack, cinta akan tumbuh. Toh�! Kenyataannya Jack hanya cinta sama Neri.
Tentang senyumnya yang katanya manis, tentang matanya yang kecil dan tentang alisnya
yang tak beraturan, pembicaraan yang selalu dibahas Jack saat bersama.
Wanita mana yang tahan dengan pembicaraan seperti ini. Tapi Lani rela, karena
terlalu cinta. Dalam benaknya, masih tersimpan harapan. Dia sangat ingin berterus terang
sama Jack. Jack mampu meredam kegelisahannya, membuat dirinya merasa diperhatikan,
tapi hanya sebagai seorang teman.
Ups! Lani berkedip lantaran poninya ditiup angin. Ia kembali sadar saat aroma
makanan tercium dihidungnya. Ebikatsu, beef teriyaki dan pesanannya nasi goreng.
Suara alunan musik friend-nya Jang Nara terdengar jelas di kafe tanpa ada musik lain.
Lani berubah menjadi hening. Sementara itu, Neri dan Kei terlihat menikmati makanan.
Lani hampa, matanya berkaca. Lagu itu terlalu istimewa baginya. Begitu menyentuh
hingga hampir meneteskan air mata. Cinta atau sahabat? Itulah yang sedang berkecamuk
dalam benak Lani.
Semua terlalu singkat dan cepat untuk diakhiri. Pikiran Lani diliputi kecemasan. Ia
tahu kebahagiaan Jack adalah Neri, tapi Neri� butuh Rainbow. Sebenarnya ia tidak
terlalu khawatir dengan pilihan Jack, ketakutannya adalah membenci Neri sohibnya
sendiri.
Lima menit kemudian, terdengar lagu Tak Ada Logika-nya Agnes Monica. Lani
merasa senang. Namun lebih dari itu, seakan-akan lagu itu menambah semangat atas
ketidakberdayaannya akan cinta yang memang tak ada logika.
Neri dan Kei cukup lama memperhatikan keanehan Lani. Makan dan minum hanya
diaduk-aduknya. Padahal biasanya dialah yang paling menikmati bagaimana makanan itu
masuk kemulut, setiap gigitan kunyahannya, dan setiap gerakan sendoknya. Kei merasa
ada suatu masalah yang dipendam, dari sorot matanya yang tak bergairah. Apakah ada
yang menyinggungnya? Ataukah dia sakit? Pertanyaan itu yang terekam dalam otak Kei.
�Wei� kenapa, koq BT gitu?� Kei menyenggol tangan Lani. Lani sadar, atas
sikapnya yang mungkin tiba-tiba aneh dan mengundang tanda tanya. Ia segera
menyiapkan mental lagi untuk menjadi seorang Lani yang mereka kenal. �Nggak papa,
suer� jawab lani sambil mengangkat tangan dan meringis. Neri menatapnya tajam. Lani
berusaha bertingkah laku kalau ia baik-baik saja. Sementara mereka berdua masih merasa
janggal.
�Lalu, kenapa tiba-tiba diam?�
�Tidak apa-apa, beneran! Hanya saja dua hari lagi gue harus nunjukin hasil latihan
Judo selama ini disaksikan oleh pelatih� jawab Lani, di wajahnya mulai ada senyum
kecil. Namun lebih terlihat karena suatu keterpaksaan.
�Sudahlah, Kei�, Neri mengakhiri. Kadang-kadang Neri menjadi penengah yang baik,
terutama saat ada pertengkaran atau perselisihan diantara mereka. Kei tetap merasa ada
yang aneh, akhirnya dia diam.
Ham� nyami� nyami� ! kenyang jadi`na. Suasana kafe tambah ramai, banyak
muda-mudi yang datang. Untuk sekedar lihat dan makan gratis, nongkrong, ataupun
khusus mengisi hari libur bersama keluarga. Pemandangan kafe cinta memberi cita rasa
yang berbeda. Alamnya yang terbuka, pohon-pohon hijau dan bunga-bunga yang
bermekaran. Suara gemericik air dan yang terpenting adalah No Smoking Area.
Sejenak terdengar suara tawa, namun Lani kembali hening. �Guys! Kita pulang, besok
kasih coment lagi yah ke My lovely blog� ajak Neri. Yah�! Kembalilah mereka kealam
masing-masing dalam hidup keseharian mereka sebagai remaja, yang masih berseragam
putih abu-abu. Lumayan asyik-lah, jarang-jarang ada kafe yang nggak bikin jebol
kantong. Kafe yang terletak di jalan Setiabudhi ini cukup menarik perhatian, apalagi
pengunjung dari Jakarta.
III.Balon Cinta
Untuk pertama kalinya Jack begitu semangat menjemput Neri. Di hari senin yang
cerah, ketika si beo tidak mengoceh. Mungkin dia pantas untuk berteriak �I like
Monday.� Bagaimana tidak! HP Jack, pagi-pagi buta sudah berdisko ria. Siapa lagi kalau
bukan Neri sang pujaan hati. Biasanya sih, dia akan bilang �Jack, gue lagi sarapan. Biasa
my lovely jus apel, mau� beli sono di pasar he..he�� Kali ini lain, SMS-nya bikin hati
Jack serasa di surga.
�Jack, gue sayang ama lo.�
Wuih�! Siapa tuch yang nggak bahagia? Setelah sepuluh tahun ia menunggu, selalu
mengalah untuk Rainbow. Kali ini ia pantas untuk itu. Seketika itu juga, lagu falling in
love-nya Melly Goeslow mengalun dari tape simba-nya. Kali ini, ia lebih bawel dari
beo`nya Neri. Di kamar mandi, suaranya yang kayak Linkin Park itu, akunya padahal sih
kalo didengerin secara seksama sama jeleknya dengan ember pecah, terus nyerocos bikin
mama-nya pusing. Pas sarapan, senyum dibibirnya terus menyeringai lebar, sampaisampai
mama bingung ama sikapnya yang berubah drastis mpe 180 derajat.
�Jack, ada apa? Mama khawatir loh�!� weiz� Jack tahu dalam pikiran mama pasti
sudah nuduh mendekati arah kayak orang waras. �Akh� mama, kayak nggak pernah
muda saja he..he�� Papa-nya hanya tersenyum melihat anak semata wayangnya kena
virus jatuh cinta.
Ketika Neri membuka pintu, Jack dengan gaya gokilnya dan gaya rambut ala Wonbin,
langsung nyerobot. �Pagi Neri sayang!� Eh� sial, yang nyambut justru si beo. �Pagi�
pagi� pagi�!� kalau denger kata pagi, mulailah si cerewet cinderela itu mengoceh. Neri
sempat bengong untuk beberapa detik, lalu meringis tanpa alasan. Hatinya nggak rela
untuk melupakan Rainbow. �Akh� gue emang sayang sama doi, tapi kan sayangnya
sama kayak ke Kei atau Lani. Nggak apa-apa kali, kan gue bisa bikin Jack semangat�
pikir Neri.
Tiba-tiba� bayangan sepuluh tahun silam muncul, gara-gara Jack bawa balon cinta.
Di suatu malam. Di mana, langit bertabur bintang dan bulan purnama muncul, begitu
juga kembang api meluncur, berbinar seindah warna bianglala. Lampu-lampu rumah juga
tampak berkilau seperti lampu disko. Hampir tidak ada kegelapan untuk malam ini,
yah� karena gelap kadang menyenangkan.
Nyanyian merdu anak-anak kecil, para remaja dan orang dewasa meramaikan suasana.
Balon-balon cinta berwarna merah muda beterbangan dihempas angin. Setiap orang
membunyikan terompet tanda jam dua belas malam telah tiba. �Happy New Year�!�
teriak mereka secara bersamaan. Inilah ramainya suasana tahun baru. Sepeda motor
berkonvoi di sepanjang jalan.
Di situlah, ada tiga orang anak kecil memegang balon cinta yang bertuliskan nama
mereka. Rainbow, Neri, dan Jack. Duduk di bawah pohon lampu tepat di bawah sinar
bulan purnama. Ketika tangan Rainbow memegang tangan Neri, ada getar yang seakan
menyatukan energi mereka. Mengalir kehati melalui setiap aliran darah yang berawal dari
tengah telapak tangan. Saat mata saling memandang, mereka mengikrarkan suatu janji,
�Ner, walaupun sebuah sungai terdapat batu yang menjulang, kita yakin kalau aliran
sungai akan tetap bertemu di ujung� Neri hanya mengangguk. Sementara Jack, hanya
memandangnya kesal.
Mereka melepas balon-balon cinta. Semua terbang dengan bebas, namun tiba-tiba
mama-nya Rainbow memaksanya untuk pulang. Rainbow menghilang seperti balon cinta.
�Ner, aku akan kembali. Percayalah!.� Ternyata papanya melarang kami untuk berteman.
Entahlah, tapi para orang tua selalu begitu kadang tidak mengerti apa yang diinginkan
anaknya. Malam itu merupakan hari yang paling mencekam bagi Neri. Ia hanya bisa
mengingat bola matanya yang bulat dan sebuah sentuhan tangannya.
Balon cinta menghilang, seperti cinta pertama-nya karena sejak itu keluarga Rainbow
pindah. Hanya sebuah surat untuk Neri, itupun diam-diam ia titipkan kepada bibi yang
kerja dirumahnya.
Untuk Neri�
Percayalah, bahwa kita akan bertemu lagi. Mengalir bersama air, bertemu diujung
sungai setelah melewati batu terjal. Balon-balon cinta tidak akan lenyap, hanya
menghilang untuk sementara. Di bawah sinar bulan menikmati jus apel khusus dari
Malang ?
Little boy
Rainbow
Itulah surat yang ditulis Rainbow untuk terakhir kalinya. Dan itu pula alasan Neri
sangat menyukai jus apel.
Brakh�! Neri sadar ketika sepatunya terantuk batu. Yup! Batu. Jack terus melangkah
membuka pintu mobil. Ia tahu betul apa yang dipikirkan Neri tentang balon-balon itu. Ia
sadar tak sepenuhnya Neri bisa langsung bilang iya.
Mobil sedan warna biru melaju cepat, memotong jalan bus-bus gede. Wuz�wuz�!
Jack mulai kalap, ia benci mengingat Rainbow. Pahlawan yang nggak jelas itu. Matanya
lurus memandang badan jalan di depan. Neri tak sedikitpun bereaksi, pikirannya entah
melayang kemana. Jack ngos-ngos�an, hingga mobilnya sampai di lapangan parkir
sekolah. Neri masih diam, belum kembali ke alam sadarnya.
�Ner! Udah nyampe, buruan turun gih� !� pandangan Neri masih kosong. Fiuh�!
Jack hanya menggelengkan kepala, menahan kesabarannya.
�Bodoh� ! sebenarnya gue tuh cinta sama Neri nggak sih? Kenapa, kenapa?? Mesti
kuhadirkan balon-balon itu lagi. Huh�! Seganteng apa sih Rainbow? Sebaik apa dia?
Seistimewa apa dia? Dan senyata apa dia? Beruntung banget si cemen itu. Setidak
berhargakah diriku yang keren dan ganteng ini di mata Neri!� Jack membuka pintu
mobil.
�Jack!� Suara Neri muncul bersama datangnya angin sepoi yang menyegarkan
wajahnya. Jack menoleh. Bodoh! Neri masih tetap dalam posisi yang sama. Akh�!
Hanya sekedar khayalannya saja karena kangen mendengar suara Neri. Jack
meninggalkan Neri sendirian dengan perasaan dongkol. Kakinya melangkah ke arah
taman, tempat biasa mereka nongkrong waktu jam istirahat tiba.
Di bawah pohon kersen yang sedang berbuah Jack melamun. Dihempas angin pagi,
suara burung-burung yang bersahutan cit� cit� cuit� cit� cit� cuit� ! kadang
senyum sendiri kemudian tertawa lalu mesam-mesem.
Diam-diam Lani mengikuti langkah kaki Jack yang terhenti di taman. Menatapnya,
menghibur dirinya dengan sebuah khayalan seakan Jack yang menyapanya, menyuruhnya
duduk disampingnya. Mulai cerita tentang kekagumannya, membelai rambutnya dan
menyanyikan lagu untuknya dengan petikan gitar yang lumayanlah jreng-jrengnya
daripada nggak ada suara iringan musik. Lalu Jack akan mengajarinya tentang kuncikunci
bermain gitar, kunci F, G, Aminor, C, D, A, Bkres dan yang lain pula.
Bagaimana mengawali sebuah petikan gitar, menyelaraskan sebuah melodi dan
membawakan sebuah lagu. Tangannya akan bersentuhan, jari-jemarinya menyatu, bungabunga
jadi saksi. Ditengah lapang telah tumbuh cinta suci, daun akan berjatuhan seperti
salju seakan memberi selamat untuk sebuah kebahagiaan. Buah-buah kersen seketika
menjadi ranum semua, menawarkan diri untuk dimakan. Kupu-kupu beterbangan
menambah indah suasana. Oh� indahnya! Cinta bersemi di alam bebas yang
menandakan tiada keserakahan namun munculnya keegoisan.
Upss!! Mana bisa semua itu terjadi, lha wong Jack-nya aja masih melamun mesammesem
kayak orang waras gitu.
Lani memberanikan diri mendekatinya. Merapikan poni-nya, menarik napasnya
dalam-dalam supaya tenang saat bicara dengan Jack. Wuih� lama-lama mirip Jacky
Chan juga waktu muda, apalagi jago beladiri. Udah dech� Neri aja yang sok kecakepan.
Pikir Lani.
�Hi� Jack?�
�Hi�! Lani! Untunglah lo datang disaat gue butuh teman� tanpa jeda waktu, Jack
bersuara. Yang biasanya cuek, pelit ngomong dan masa bodo kecuali Neri yang
menyapanya. Untung! Wah� Lani hampir melayang, baru kakinya terangkat. Eh� tibatiba
tubuhnya yang ringan mendadak kembali berat fullbody.
Tiada hari tanpa Neri. Ih..! gatel rasanya kuping Lani mendengarnya. �Ada apa Jack?
Tumben lo sendirian.� �Itu dia, gue mau curhat sama lo.� Fiuh� curhat! Lani melotot,
matanya yang agak kecil mendadak berubah menjadi bola bekel. Dagh..digh� dugh�!
Jantung Lani terpompa lebih kencang. �Ini saatnya� Lan!� suara dalam hatinya
memanggil. �Akh� nggak boleh merusak suasana dong, sabar� suara yang lain. �Sampai
kapan? Sampai lo nggak punya kesempatan! O� manusia bodoh�� �Justru jika sampai
Jack tahu, orang akan menganggapmu bodoh, dia akan membencimu� �Cinta harus
diungkapkan! Sekarang� kesempatan tidak datang dua kali.� Batin Lani terus
bergejolak.
�Lan! Apa gue bodoh?� suara Jack menghentikan perang sengit dalam batin Lani.
�Bodoh! Maksudnya?� Lani bingung. Jack berdiri, meremas-remas daun kersen.
Matanya menerawang jauh ke langit yang masih berwarna putih, sinar mentari sudah
mulai menyinari kesela-sela daun.
�Iya Lan, gue pengin marah sekali. Mukulin orang nggak dikenal terus gue dibalas
pukul, pasti enak rasanya. Kalau selama ini kan cuma latihan Judo aja. Atau kita berduel
aja sekarang?� Lani mengernyitkan dahi melihat aksi Jack yang ngomong belum ketemu
intinya. �Lo tahu kenapa? Ini soal cinta� cinta gue sama Neri. Kenapa dia susah banget
cinta ama gue?? Bukannya lebih enak dicintai daripada mencintai! Neri itu cewek setia
yang bodoh, tapi kenapa gue jatuh cinta sama dia?? Wuah� bener tuh Ada Band, tiada
yang salah hanya gue manusia bodoh! Ha� ha�� Jack bener-bener geram.
Lani hanya menjadi pendengar yang baik, tanpa komentar, namun hatinya mulai
bercelah. Itulah yang kurasakan sekarang Jack! Menderita bukan! Kita impas, jatuh cinta
emang menyenangkan tapi disisi lain jatuh cinta adalah penderitaan. Bagaimana tidak!
Sesuatu yang kita sukai tidak menjadi milik kita, melihatnya diambil orang. Istilah cinta
tak harus memiliki, akh itu dongeng�! Anak-anak mulai berlarian seperti dikejar anjing
gila. Anehnya si Kei belum nongol, batang hidungnya masih sembunyi. Sebelum Jack
meminta komentar, Lani ingin cepat-cepat pergi namun langkahnya berat.
�Gimana Lan menurutmu? Apa gue salah ataukah bodoh? Kalau lo jadi Neri, kirakira
apa reaksimu?� �Gu�e�, wah� pastinya beruntung sih� iya beruntung he..he��
suara Lani terbata-bata. Jack sedikit terhibur, bibirnya pun mulai melebar. Wah!
Manisnya, senyum itu yang Lani rindukan saat-saat bersama Jack. Tertawa bersama
tanpa ada kegelisahan yang menyelimuti. Kau tahu? Tiada yang lebih indah hidup ini
selain setiap senyuman terlukis dibibir setiap insan. Senyum memberikan kekuatan,
ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan. Nggak percaya! Praktikkanlah, tapi awas
jangan senyum kayak orang gila (he..he� ?).
Suasana makin hening, taman mulai sepi dan Lani ingin segera angkat kaki sebelum
Jack membuatnya semakin gelisah, dan tak bisa menguasai diri untuk tidak merasa narsis.
O-EMJI�!
Pantas saja, dari tadi semua orang sibuk lari kesana-kemari, suasana tiba-tiba menjadi
sepi, rumput-pun ikut gelisah bergoyang-goyang tak karuan dan tak tentu arah, begitu
juga dengan sinar mentari yang mulai menyorotkan sinarnya mulai menyengat. Maklum,
musim kemarau pagi-pun sudah serasa siang. Ternyata bunyi lonceng tiga kali telah
berakhir. Itu tandanya tidak ada toleransi untuk berada di luar kelas.
�Jack! Waktunya masuk kelas neh�� ajak Lani.
�Tapi Lan, gue belum selesai ngomong ama lo�
Wadoh! Lani menatap Jack, tatapan misterius. Kemudian tersenyum manis sambil
berkata; � Jack! Cinta nggak akan kemana, masih ada seribu wanita menanti, so lo mau
dihukum Pak Ciko? Masih mau berdiri di sini?� susah sekali Lani bilang �Gue masih di
sini untukmu Jack.� �Hmm� mm� bener juga lo, yuk!� Jack menepuk pundak Lani,
merangkulnya dan melangkahkan kaki menuju kelas. �Lo emang sohib gue Lan, dan gue
nggak akan nyerah untuk Neri, semangat! Ganbate kudasai!� kata Jack yang tiba-tiba
berkobar semangat empat lima.
�Terserah, lo mau bilang apa Jack. Yang penting untuk pertama kalinya lo rangkul gue
dengan kehangatan tubuh lo, rasa sayang lo, dan senyuman lo yang selalu bikin gue
jantungan tiba-tiba. Bukankah hal yang paling penting di dunia ini adalah apa yang
dirasakan pada saat ini? Jack nggak bakalan nyerah untuk dapetin Neri. Gue�! Akh�
lama-lama Jack juga bakalan tahu dan sadar, kalau orang yang cinta ama dia adalah orang
yang selalu siap buat dengerin segala macam curhat, yach termasuk gue ini� he..he�
tuch� kan! suka narsis deh�� bisik batin Lani.
Pak Ciko adalah guru matematika yang selalu tepat waktu. Baginya waktu adalah
sebuah bom, jika disia-siakan akan menghancurkan diri sendiri. Makanya setiap murid
yang telat beliau hukum dengan menghitung waktu setahun x 24 jam : 60 detik. Yang
lebih parah adalah ulangan mendadak. Siapa yang nggak stress coba! Kalau bahasa sih
bisa aja ngarang. Nah� matematika, lupa rumus saja sudah salah.
Tapi kali ini, pak Ciko berhalangan hadir, katanya sih� ada rapat penting. Kontan
saja semua murid berteriak histeris kegirangan. Hmm� sebenarnya siapa yang rugi sih
kalau guru nggak datang?
***
Neri masih saja termenung, membuat Jack makin berlatih pentingnya sebuah
kesabaran untuk meraih sesuatu. Kesabaran itu memang selalu pahit namun biasanya
akhirnya sich manis. Jack mulai salah tingkah menghadapi Neri. Mulai dari melatih
mimik muka dan sebagai jurinya Lani yang lama-lama kesal juga dibuatnya.
Sementara Kei seakan tahu betul ramalan hari ini. Hari yang lumayan membosankan,
dan kayaknya sih mirip alam neraka saja, gumam Lani yang sok tahu tentang tiga puluh
satu alam kehidupan. Apa saja tuh, mpe banyak gitu. Itulah Lani, makanya suka baca
dunk! Terutama novel (He� he� ?) yang penting alam manusialah yang bisa disebut
sempurna.
Rrtt�rrtt�rrrttt�!
Handphone Neri bunyi. Memecahkan lamunan tiada arti yang mengusiknya.
Guys, gue uda ketemu cinta sejati neh�! Tar nyusul yo� ke warnet. Salam bwt pak
Ciko he�108x ;p
Pengirim: Kei
Neri menggeleng-gelengkan kepala. Tiba-tiba reaksinya seperti biasanya. Dibilang
amnesia, masih ingat sama wajahnya yang sok ayu. Duch�! Heran deh� kalau cuaca
nggak bisa ditebak apalagi diramalkan.
�Lan, gila si Kei. Rupanya doi tahu kalo hari ini pak Ciko nggak ada. Sekarang uda
nongkrong di warnet dia� kata Neri.
�Lho koq bisa? Gimana keluarnya?�
�Akh� dia mah biasa, banyak akal bulusnya. Yang pura-pura sakitlah� lompat pagar,
kalau nggak, warnet setia sejuta umat itu ya HaPe-nya, sambil minum jus di kantin atau
duduk-duduk di UKS.�
�Ha� ha� :D ada-ada saja lo Ner.�
�Wait�! Kata doi, uda ketemu cinta sejati, hah� jadi penasaran gue� Neri melirik
Jack. �Iya Ner, dalam beberapa hari ini Kei emang uda kena virus cinta, tapi tahu tuh
siapa orangnya.� �Lo sendiri, kapan neh� dewa cupid nembak jantung lo�
Degh�! Tembakan Neri jitu banget.
Sudah dari dulu dewa cupid nembak jantung gue. Tapi gara-gara lo semua seakan mimpi.
Tapi gue nggak mau nyerah, akan gue cari Rainbow buat lo Ner. Kalau perlu gue buat
situs yang memuat nama Rainbow.
�Woi, dorr! koq bengong!� Neri berpindah duduk dibelakang Jack. Jack belum berani
ngomong sepatah kata pun. Ia hanya memperhatikan setiap gerakan Neri.
Kali ini mereka bertiga diam. Neri fokus dengan HP-nya, membalas SMS Kei. Lani
memandangi Jack yang asyik dengan khayalannya tentang Neri. Jack manggut-manggut
dan mengedipkan mata, sesekali melotot ke arah Lani.
�Balon cinta, sekuat apa sih pengaruhnya? Hmm�mm� mudah-mudahan gue orang
terakhir yang menutup kisah balon cinta. Dasar cewek aneh, kayak gitu aja berkesannya
seumur hidup. Gue malah lebih hebat bisa bikin kue cinta, bisa di makan dan pastinya
uenak. Eitz�.! Kenapa gue nggak bisa cinta sama Lani ya, padahal lumayan juga dia.
Kalau didekatnya rasanya nyaman. Lho� kok jadi ngelantur sih, Neri itu lebih dari
segalanya.� Jack tiba-tiba menggelengkan kepalanya tanpa alasan, tersenyum ke arah
Lani.
Jantung Lani tak beraturan. Sepertinya sekarang Jack lebih sering tersenyum,
mungkinkah ia menyadarinya. Atau hanya bayang-bayang semu yang di bayangkan
Lani? Akh� fatamorgana� seperti balon cinta� indah, bermakna namun ringan di
hempas angin. Melambung jauh terbang tinggi, membawa sejuta asa yang tersimpan di
hati Neri. Karena cinta berawal dari sesuatu yang berkesan.
V1. GARA-GARA PENASARAN
Malam ini Neri nggak bisa tidur. Padahal sudah jam sebelas lewat lima menit, yang
biasanya sudah menggapai mimpi di atas awan bermain bersama awan-awan putih dan
dewa-dewa penjaga langit. Kau tahu film Dragon ball? Yup! Itu dia, terbang dengan
awan putih, berselancar seasyik main ski atau berselancar di dunia maya istilah untuk
browsing di internet.
Yap! Udah ketebak. Pelariannya adalah memperbanyak tulisan di blog-nya. Biasa`lah
about love. Ups! Ada drop testi dari Fian. Cowok yang lumayan bikin penasaran dan
kadang-kadang nge-BT in gitu. Kalo dilihat dari testi temen-temennya sih katanya
ganteng� ceria dan yang bikin mata Neri melotot tuch� PENYAYANG, SABAR, dan
PENGERTIAN. Lucu kan! Kayak di kontak jodoh aja. Jaman sekarang susah banget ada
cowok se`ideal itu, makanya mungkin aja itu boong.
Fiandra Sophan
Neri� lucu juga namanya. Coba Nuri pasti lebih bagus tuh� akh.. Cuma mu bilang
gue kangen sama tulisan-tulisan rahasiamu. So, cepetan dunk nulis lagee�!
Huh� kangen! Hmm� Neri manggut-manggut. Tulisan rahasia? Maksudnya?! Tiada
yang lebih rahasia dari profile-mu yang tanpa foto, dari pertanyaan tentang siapa lo
sebenarnya? Aha�! Cling� cling� cling�! Ide brilliant muncul, lampu kejeniusan
menyala neh�! �Gue tahu harus nulis apa sekarang he� he� ?� pikir Neri.
PENASARAN
Ada beberapa hal yang membuat penasaran kaum hawa terhadap kaum adam, dan
menurut gue sich ada lima�.
1) kaping pisan : cowok misterius (kayak film horror hi� hi�)
2) kaping pindho: cowok menyebalkan (nggak usah di ladenin lah kalo udah
nyeleneh)
3) kaping tigo: cowok yang ngangenin (tingkahnya yang sedikit gokil)
4) kaping papat: cowok yang berpikir dewasa.
5) And in the end� tereng.. teng� kaping limo: cowok yang selalu
memanggil nama si cewek (alias tidak gombal, apa adanya namun
berwibawa)
Ha� ha� :D blog yang aneh ya guys! Eitz� tapi bagi koment yang menarik bakalan
gue traktir makan neh� hayoo� tertarik? Oia� promo ini tidak berlaku untuk Lani m
Kei� soalnya bisa tekor gue he�he� ;p
Huah�! Neri menguap. Matanya mulai mengantuk, sudah banyak kunang-kunang
hinggap di kepalanya. But, wait! Sebelum komputer sempat ter-shut down, ada message
menyusup di FS nya. Pastinya Neri nggak bakalan nunggu sampe besok untuk bacanya.
Fiandra Sophan : Nggak masuk akal blog-nya. By the way OL dunk�!
Ho� ho� nantangin online? Ok, gue turutin kali ini sekalian mu tahu kayak apa sih
tampangnya. Neri menarik selimut winny the pooh`nya. Baru beberapa detik sign in di
YM eh� uda ada pesan yang masuk.
(si_cakep) Hi� akhir`na OL juga�
(ne_5) Maksudnya?!
(si_cakep) koq lupa� ni gue� gi BT ya?
(ne_5) sok tahu� lo tuh nyebelin pisan nyak� ;p
(si_cakep) ha� ha� tapi lo suka kan! ;)
(ne_5) huh� narsis, lo koq kenal sama gue sih�?
Untuk beberapa detik ia tidak menjawab.
(ne_5) wei� dor� masih disitu?
(si_cakep) hey� siapa sih yg gk kenal ma lo ;) Ok gue cabut yo� besok mesti school.
(ne_5) ya uda ;p
(si_cakep) duch� jgn ngambek dunk! Lo baca aja koment gue bwt tulisan lo, cee yo�
Ih� Neri ilfill dengan sikapnya yang sok abiz itu. SKSD (Sok Kenal Sok Deket).
Tapi aneh juga, pertama liat komen-komen-nya di FS ingatannya jadi tajam tentangnya.
Apa kira-kira komen yang bakalan di tulis sama cowok sok kecakepan itu. Baru kali
pertama Neri penasaran buanget, cara berkenalan yang uaneh� lah. Cukup
menegangkan.
Ya amplop! Udah jam dua belas malam. Waktunya bobo. Gawat� gawat! Huh�
untunglah mama Neri lagi nginep di rumah opah, jadi lumayan tuh gak ada yang
ngomelin. Begini nih� kalo udah di depan komputer lupa segalanya, jari-jari asyik
menari-nari bak penari salsa.
Tubuh Neri merinding. Beneran seperti ada makhluk lain di kamarnya. Sunyi senyap,
si beo sudah terlelap. Tanpa pikir panjang lagi Neri lari ke kasur, diseretnya selimut
winny the pooh, lampu tidur pun menyala. Jadi remang-remang gitu. Entah kenapa,
bukan karena takut atau apa lah� Neri susah memejamkan mata. Rainbow� Rainbow�
dan Rainbow di pikirannya. Sepertinya ia telah kembali ke tempat ini, memenuhi
janjinya. Tiba-tiba nama Fian muncul dan terucap di bibirnya.
�Night� mam!� Neri mengigau. Tanpa sadar ia sudah terlelap di pulau yang nyaman
yang asyik untuk bermalas-malasan dan sebagai tempat peraduan di kala lelah dan sepi.
Entah sekedar bercorat-coret di buku diary-nya atau sekedar tidur-tiduran (golak-golek)
sambil mendengarkan musik (lagu-lagu mellow yang mengingatkan kenangan akan
Rainbow). Sepi� sepi� sunyi� sunyi� dan senyap. Tidurlah!
***
Pukul enam pagi� di kamar sang bloger�
�Neri�! Woi� bangun!� teriak Kei sama Lani. �Bangun! Bangun! Bangun!� suara
beo menyahut. �Akh� bentar lagi, ngantuk. Lima menit ya?� Neri masih menutup
matanya.
Biasa deh, selalu begini. Kei terpaksa menggunakan jurus andalan terakhirnya is �JUS
APEL.� Yup! So pasti matanya langsung kinclong deh.
�Hmm�mm�, ngomong-ngomong jus kali ini enak banget ya Lan?�
�Yoi� tapi sayang jus apelnya uda abis, neh� tinggal ampasnya doang� suara Lani
sengaja. �Mana-mana, buat gue aja� tuh bener kan Neri langsung bangkit. Dasar maniak
jus apel ;p. �Ner, kenapa ci lo suka banget yang namanya jus apel?� Kei duduk di depan
layar komputer. �Kenapa lo juga suka strowbery?� balas Neri. �Tuch� denger Lan,
ditanya koq balik nanya. Nyebelin kan!� sahut Kei. �Ya uda to� daripada dengerin
kalian debat mendingan cepet buka FS, kasih komen blognya Neri yang berhadiah itu�
jawab Lani. �Wah� hadiah� ho� ho� kaya lo Ner, siplah� Kei langsung browse
bermain bersama jari-jarinya.
Mereka berdua melotot saat baca tulisan �Promo ini tidak berlaku untuk Kei sama
Lani� ih� diskriminatif banget deh. Sementara Neri bersiap-siap untuk go to school.
Dengan sepatu barunya yang warnanya hitam agak brown gitu lah (ada nggak sih�)
seragam putih abu-abu dengan harum aroma yang khas mama Grace, tak lupa pula pake
deodorant (maklum, keringat remaja suka berlebih dan nggak ketahuan kalo lagi asyik
aktifitas). Diam-diam Lani mengawasinya. Ia hanya ingin tahu kenapa Jack begitu
tertarik padanya.
�Eh� sialan lo Ner, Lani juga. Kapan-kapan lo OL sepagi ini?� teriak Kei. �He�
he� tadi sebelum lo jemput gue`lah. Gue juga ada blog menarik koq!� Lani
cengengesan. �Walah, paling juga gitu-gitu aja soal pangeran rahasia lo itu kan!� ledek
Kei. �Woi� ayo cabut, ini uda jam tujuh kurang seperempat mau telat apa? Terus di
hukum suruh ngitung hari, kalo lagunya Kris Dayanti sih enak mendayu. Lah ini mendok
jadinya, iya kalo bertelur� Neri sewot. Kamarnya berantakan.
�Lima menit lagi Ner. Gue mu kasih komen dulu� Kei menoleh ke arah Neri, Neri
menggelengkan kepala. �Nggak! Lo bisa browse di HP kan selama perjalanan� Neri
mengambil tas. �Lagi nggak ada pulsa. Eh� lagian lo kenal Fian darimana? Dia itu cinta
sejati gue�� wajah Kei memerah. �Cinta sejati, cinta monyet kali�� suara Lani keluar
juga setelah puas memperhatikan Neri dandan. �Akh� rese kalian, buruan waktu terus
berjalan.� Karena nggak sabar lagi Neri hanya mencabut kabelnya tanpa men-shut down
komputer. Paling-paling yang terjadi scan disk pas di restart lagi.
Wadoh! Sepuluh menit lagi waktu untuk sampai di sekolah. �Cinta sejati gue� kata itu
mengusik Neri. Semuanya diam, apalagi kalau sudah dengerin lagu-lagu`nya Jang Nara.
Terutama Kei, masuk deh� semua lamunan.
Supirnya Kei dengan santai mengendarai mobil. �Pak, cepetan dong, lima menit lagi
neh� Neri gelisah. Karena dalam satu minggu ini pak Ciko terus masuk kelas mereka,
banyak pelajaran yang tertinggal. �Ner, tenang aja lah. Kalau telat kan asyik jadi
perhatian banyak orang he� he�� sahut Kei. �Mau lo tuh�� spontan Lani menjawab.
Huh�! Bener kan, semua orang lari terbirit-birit. Yah� satu menit lagi. Teng�!
Teng�! Teng�! Bunyi lonceng mengakhiri keramaian para siswa. Neri, Lani dan Kei
juga tak ketinggalan ikut lomba lari mendadak itu, apalagi pak Ciko sudah melangkahkan
kaki dari ruang kantor. Sang pemuja waktu itu siap menjadi bom.
Suasana kelas hening. Tak ada suara-suara aneh kecuali gerutu mereka bertiga.
�Huh� untunglah! Beda lima langkah, kalau nggak mampus kena ulangan mendadak.�
Entah kenapa, pak Ciko kali ini ramah pada para siswa. Tak ada muka galak atau sindiran
tak berguna lainnya. Justru berbalik, para siswalah yang memasang muka tegang dengan
perubahan pak Ciko. Neri celingak-celinguk kearah Kei dan Lani, lalu matanya tertuju
pada Jack. Jack tersenyum mesra tapi Neri mengacuhkannya.
�Neri, Lani, Kei maju ke depan! Kerjakan soal hal.35 no. 2, 4, 6� pak Ciko duduk
dengan tangannya memegang buku yang tebelnya kira-kira 250 lembar. Kacamata yang
khas, melingkar dua pastinya dan berlensa sambil melirik ke arah mereka. �Tapi pak, kan
nggak telat masuk� bantah Lani. Kei dan Neri mengangguk. �Tapi kalian hampir telat. Itu
artinya tidak serius.� Jawaban pak Ciko yang sepasti ilmunya itu bikin ngenek pisan.
�Huh� sama aja boong, mau muka galak, muka manis tetep aja si pembuat bom itu
nggak mau menjinakkan bomnya sendiri� Kei kesal. �Hmm� hmm� bilang apa Kei?�
pak Ciko batuk. �Enggak pak, ini Lani emang suka ngebantah kalau di suruh guru� Kei
meringis. Lani melotot sementara Jack senyum-senyum sendiri. �Oh� cepetan
kerjakan!� lanjut pak Ciko.
Teng�! Teng�! Teng�!
Akhirnya, pelajaran pak Ciko selesai dan waktunya istirahat. Makan bakso, minum jus
itulah yang ditunggu-tunggu. Mereka bertiga menuju ke kantin, tak ketinggalan Jack
yang ingin selalu dekat dengan Neri. Walau ada hati yang perih untuk melihat tingkah
Jack yang super protect pada perempuan yang menganggapnya saudara itu. Yup! Betul
banget. Dialah Neri, wanita paling beruntung menurut Lani. Padahal Neri sendiri merasa
dirinya paling dipermainkan nasib karena menunggu janji yang tidak pasti.
Obrolan pun dimulai dengan pembuka nama Fian.
�Ner, lo kenal Fian dimana sih?� tanya Kei.
�Fian? O� itu, di FS lah. Nggak penting banget sih� jawab Neri.
�Justru penting banget, sudah sebulan kami jadian. Tapi belum pernah ketemu he�
he�;p pastinya dia cakep lah� dan testinya itu siapa yang nggak mau kenal sama dia
?� semua melotot ke arah Kei. �JADIAN!� teriak mereka. �Iya, kenapa? Sebenarnya
udah ketemu dalam mimpiku tiap malam, tiap siang, pokoknya every day. Bayangannya
selalu mengikuti arah langkah kakiku� Kei ngeles. �Terus?� Neri memperjelas. �Malam
minggu nanti kita bakalan ketemu. Oia kalian ikut aja supaya lihat betapa tampannya dia�
Kei senyum-senyum sendiri. �Ok! Kei. Yah jatuh cinta emang gitu, berjuta rasanya. Kan
gue jadi punya kesempatan untuk nge-date sama Neri he� he�� Jawab Jack dengan
semangat empat lima senjata bamboo runcingnya. Huh� capek deh� Neri
menghembuskan napasnya. �Tapi Lani gimana?� Kei memandang ke arah Lani. Mata
jack pun tertuju padanya. �Ha� ha� gue ada janji koq. Jadi nggak ikut, kalian have fun
aja� sahut Lani. Padahal menghibur diri sendiri.
Neri lebih penasaran dari kei. Hatinya gelisah, mereka menghabiskan jus sebelum bel
berbunyi. Mungkin akan terjadi sesuatu? Yah, sesuatu itu adalah hari ini untuk pertama
kalinya Kei si pengagum Jang Nara mentraktir kita semua. �Wah� sering-sering aja
jatuh cinta Kei kan lumayan makan gratis� cetus Lani. �Tenang aja Lan�� kata Kei.
Ha� ha� semua tertawa dan bunyi bel pun berdenting.
***
seperti biasanya, di kamar Neri sudah siap sebagai moderator untuk blog-nya. Duduk
santai dengan pakaian setianya kaos lengan panjang warna hitam dan celana pendek
warna kuning. Nggak nyambung banget ya! Suara musik mengalun dari tape-nya. Lagulagu
ost drama korea menemaninya dan yang terutama adalah seberapa pantasnya Sheila
on 7. Bibi sudah menyiapkan dua gelas jus apel dan cemilan French fries yang dipesan
mama Grace khusus untuk Neri tersayang. Katanya sih belajar tapi�
? Nerialiani
Blog Neri
coment Lani:
Neri ini jagonya bikin tulisan ngueneh-nguaneh dech� menurut gue itu tergantung
seseorang kriteria seperti apa yang pantas untuk sang Hawa. Tapi ada benernya juga;
nyebelin yang positif itu ngangenin ha� ha� sebel positif kayak gimana sih Ner he�
he� ;p so uda keren dan menarik lom coment gue? Ditunggu balasannya ;p
Coment Fian :
Wah�! Gue termasuk kriteria dunk! So kapan kita makan bareng? Hah� tapi biasa
aja koq, tulisan gak menarik illfil tahu ;p jangan marah :) cukup mengundang perhatian
lah� termasuk gue huaha�ha� :D
Coment Kei :
Ner, mungkin lo bener tapi berpikir dewasa; ampun deh gue� emang uda mu nikah
apa? Kita masih SMA girl� tapi kalo jodoh gpp juga c� wek� wek� hi Fian�
malam minggu jadi ya ;) pasti coment gue paling menarik neh� Ner di tempat biasa
yah� atau makan surabi onhai di jalan Setia budhi itu loh� hmm..mm�nyam�
nyam�! Jangan lupa pilih gue Kei� ;D
Coment Jack :
Ner, lo emang tipe gue banget deh�! Kalau dewasa kayaknya gue belum bisa tapi
yang empat itu emang gue banget. Eh� si Fian GR banget sih dia, hadapi gue dulu enak
aja� sorry Ner� tulisanmu bagus banget� kita makan berdua aja. Nggak usah ajakajak
yang lain apalagi Kei, Lani dan terutama Fian. Luv U Ner� ;)
Coment Neri :
Teman-teman terkasih, terima kasih atas semua comentnya yang nggak perlu waktu
sehari untuk menunggu. Setelah gue pikir-pikir kalian semua P-A-Y-A-H B-U-A-N-G-ET.
Penasaran adalah sebuah rasa yang tiba-tiba muncul saat melihat seseorang atau benda
telah mencuri mata, perasaan dan perhatian kita. So, gue nggak cukup penasaran dengan
coment kalian huehe� he� ;p wakakak� kacian dech lo guys ;P
Hmm, ujaran yang cukup bijak untuk mereka yang kadang-kadang narsis sendiri
termasuk Nerialiani sang bloger tepatnya gue sendiri huahaha� pikir Neri sambil
merasakan gigitan kentang dan lezatnya jus apel buatan bibi tercinta. Dan sudah
waktunya bobo, selanjutnya penasaran Neri belum terjawab. Tapi gara-gara penasaran
Neri jadi punya blog yang mendeskripsikan cowok pujaannya. Setidaknya Rainbow
terhapus sementara lah. Eh� salah justru Rainbow semakin menjadi mimpinya. Dan
Fian? Weiz� gosok gigi dulu sebelum tidur�!
V. Saturday Night
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu oleh Kei tiba juga. Bertemu dengan pangeran
sang pujaan hati. Wuh� pulang sekolah langsung ke salon, merapihkan rambutnya,
creambath dan di kasih warna high light dikit supaya tambah keren. Mencukur alisnya,
dan tahan nggak makan siang sampai tiba waktu makan malam. Alasannya bukan apaapa,
kalau makan duluan takut kelihatan gendutnya. Ha� ha� dasar cewek!
Baju satu lemari sudah di cobanya. Ujung-ujungnya baju kebangsaan pula dipakenya.
Tang top dan rok mini plus jaket pink. Kei menatap dirinya di cermin, tanpa malu-malu
ia bergaya. Eh� ternyata gue cantik juga, siapa yang nggak kesengsem ama gue cewek
paling cantik satu sekolahan ;p hidung gue yang mungil, mata gue yang agak biru, rambut
gue yang panjang meski tak sepanjang Neri, dan tinggi gue 159 nggak ngecewain lah
he�he� ;)
�Oh my little-litle boy I love U so much��
AKH! MOGA-MOGA SMS DARI FIAN!
Kei buru-buru menjamah ha-pe NOKIA � nya.
Kei, uda siap lom? Gw lg jemput Neri neh�;p
Pengirim : Jack.
Yeah� kirain si pangeran.
Ok! Lo duluan ke STARBUCK Cihampelas Walk ;)
Wah�! Ternyata udah hampir jam tujuh malem. Kei agak lemas karena belum makan
apa-apa, saking semangatnya. Tapi untunglah, dedek-nya nyimpen pudding di kulkas jadi
dilahapnya tanpa permisi si empunya. Kei melangkah ke depan pintu. Pak Ron, supirnya
yang paling baik sudah siap untuk mengantarnya. Hmm, malam ini langit begitu indah
dengan kerlip bintang-bintangnya.
�Ayo pak, let`s go!�
�Siap, boss!�
Mobil sedan melaju cukup kencang, karena Kei nggak mau telat. Kecuali untuk
ketemu pelajaran pak Ciko, seneng banget yang namanya telat. Sampai akhirnya laju
mobil lambat dengan sendirinya. Biasa, daerah Dago� macet pisan plus malem minggu.
Kei nggak sabar lagi jumpa dengan Fian. Huh�! Fotonya sih cakep banget mirip
RAIN lah. Wah! Jantungnya nggak beraturan, hampir copot dan mukanya merah.
Ternyata udah berandai-andai dulu, ha� ha� belum apa-apa udah gini, gimana kalo
Fian ada di depannya? Ho� ho�;p
***
Sementara Neri dan Jack udah nunggu lima belas menit di Starbuck. Baru si Kei
muncul sendirian. Tanpa rasa bersalah kei sambil cengengesan bilang �hallo� sorry ya,
tadi jalanan macet. Fian bentar lagi nyampe koq� terus duduk minum minuman punya
Neri. Jack melotot. Neri menendang kakinya. �Kei, jangan-jangan lo boong kali. Fian itu
nggak mungkin datang� Jack memakan kue. �Kalo sampe dia datang, semua makanan
untuk malam ini lo yang bayar oke!� Kei menantang. �Ah lo, tantanganmu basi tahu
nggak!� �Yang penting kenyang huehehe��
Setelah beberapa menit mereka berbasa-basi, datanglah seorang pria yang wah� Neri
sampai tak berkedip untuk menatapnya. Kemeja kotak-kotak dengan lis dibahunya,
senyumnya dan tatapan matanya. �Fian!� teriak Kei. O-EMJI! FIAN! Cowok yang
selama ini iseng di blog gue, kasih coment yang kurang bermutu dan nggak pernah mau
fotonya di lihat. Dialah Fian! Fiandra Sophan.
�Jack! He� he�� Kei menagih janji. �Iya gue tahu�� Jack menyenggol Neri yang
tiba-tiba melamun saat melihat seorang Fian.
�Hello Neri!.� Hah! Fian mengulurkan tangannya. Neri agak nerves, bukan karena
cakepnya tapi dia ngerasa udah deket banget sama Fian. �Hey��jawab Neri sambil
menjabat tangannya. Neri merasa tangannya lain, maksudnya ada getar di telapak tangan.
Degh! Pesannya sampe ke hati. Entahlah, tapi perasaan itu nyata seperti saat bersama
Rainbow dulu. Akh, mungkinkah gue suka. Huh! Ngaco, imposible cowok sok
kecakepan kayak dia. Pikir Neri sambil menatap Fian, tatapan yang misterius sampai lupa
melepaskan tangan Fian. Kei dan jack yang jadi salah tingkah.
Pertemuan pertama dengan Fian, kenapa pake acara purnama muncul kan`jadi
purnama merindu. Wuah! Kenapa cowok misterius ini kerjanya diem aja. Dia juga pesen
jus apel tuh. Ih! Dia menatapku, oh kenapa gue jadi nggak tenang? Pasti ini cuma
perasaan aja. Oh my god! Ayo ngomonglah cowok nyebelin, jangan hanya bahasa tubuh
aja. Batin Neri sewot.
DAMNN�!
Justru suara Jack yang keluar membuyarkan lamunan Neri. �Woi, kayaknya wajahmu
nggak asing deh� tapi siapa yah?!� Jack memasang matanya lebar-lebar ke arah Fian.
Namun reaksi Fian masih sama, sok tenang dengan tetap senyum manis. Neri pun mesem
melihatnya. �Yah, biasa Jack muka ganteng emang selalu di kenal orang, nggak kayak
gue he� he� ;p� sindir Kei. �Akh! Sialan lo Kei. Gini-gini banyak yang naksir tahu�
Jack ngeles.
Sebenarnya Neri merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan Jack terhadap
Fian. Jantung Neri berdegup kencang ditambah alunan musik lembut membuat suasana
makin romantis. Wadoh! Getar-getar itu muncul. Nggak bisa di jelaskan dengan untaian
kata-kata indah. Fian masih sama. Duch! Pendiem banget nih orang, kalo lewat tulisan
aja lancar mencelanya. Lagi-lagi Neri berdialog sendiri.
Sementara Kei, matanya tak mau berkedip menatap Fian. Sang pangeran yang selalu
dipujanya setiap waktu. Anehnya Fian dengan tenangnya bersikap seolah orang yang kini
ada didekatnya itu patung.
�Hmm, gimana kalo kita nonton?� ajak Jack.
�Yup! Gue setuju banget. Ada film korea baru loh� huh, bintangnya keren abis�
sahut Kei antusias.
�Akh, lo ini harus cinta produk sendiri dunk! Yah, gimana bangsa kita mau maju kalo
gini caranya� Jack mulai ngeles lagi.
�Udahlah. Mendingan kita duduk di teras sono, menatap rembulan yang kebetulan kali
ini tampak sempurna. Lalu pesen jagung bakar atau roti panggang sambil minum soft
drink. Oke kan!� Neri meminum cappuccino-nya.
�Hah! Waddap! Oke darimana, ini sih crazy girl!� Kei sewot.
�Yah, gue setuju. Itu lebih asyik, sinar rembulan ;) kebetulan gue pengagumnya� Fian
setuju. �Iya Ner, lo tuh aneh dech. Pengagum rembulan hah! Norak, mendingan sih kue
bulan bikin kenyang� Jack mencela Fian.
�Lo bener Jack. Hari gene masih primitif iiihh�� sambung Kei.
�Ya udah, lo ma jack pergi nonton. Gue sama Neri duduk di teras gimana?� Fian
berdiri membuat keputusan jalan tengah supaya sama-sama enak. Yah jelas nggak ada
yang setuju lah. Tujuan Kei kan supaya lebih deket dengan Fian begitu juga Jack, eh
malah jadi berbalik kayak Neri ama Fian yang pengin deket.
�Nonton ma Kei, huh! Uda puas gue liat dia nangis di depan TV. Gue ama Neri aja,
yuk Ner!� Jack berdiri menggandeng tangan Neri dan melangkahkan kaki menuju teras di
depan mall. �Sok lo Jack, ayo Fian!� Kei menyerah juga.
Neri mulai berpikir tentang Fian. Kenapa dia suka sinar rembulan? Jack merasa kesal
dengan sikap Fian. Dari coment-comentnya di blog Neri uda bikin kesal, sok akrab dan
gaya-nya itu sok berwibawa. Diam-diam Jack memelototi Fian seperti seseorang yang
menaruh dendam. Begitu juga dengan Kei, tiba-tiba kesal dan benci sama Neri.
Pertarungan sengit antar mata pun berlangsung.
Ternyata mereka nggak sendirian melamun di trotoar depan mall. Banyak anak-anak
muda yang nongkrong untuk bersendau gurau. Suasana ramai dan ceria terpancar dari
setiap orang. Eh, ternyata ada yang sedang ngerayain ultah. Bagi-bagi souvenir bagi siapa
saja yang hadir di situ.
Yah! Dingin juga lama-lama disusup angin malam. Sinar bulan tampak bulat penuh
seperti gerhana bulan. Sepoi-sepoi angin mengusap lembut di wajah mereka. Sambil
menatap langit yang terang dengan ribuan sinar bintang. Weizz! Neri melihat bintang
jatuh. Ia langsung tersadar harus mengucapkan sesuatu, percaya nggak percaya sih tapi
kadang sesuatu yang dianggap sepele itu penting. Kei masih sedikit cemberut berkat
senyuman Fian yang wah� akhirnya luluh juga.
�Eh, gue punya tebakan neh! Siapa yang bisa jawab gue traktir liburan ke Bali
gimana?� Fian sok jago.
�Walah, bullshit� jawab Jack sinis.
�Gue serius, asal jawabannya bener� Fian meyakinkan. �Ok, kayaknya menarik tuh�
sambung Neri. Kei hanya menarik napas sambil merapikan rambutnya yang tergeser
tiupan angin. Jack pun hanya menelan ludah. Ia kesal dengan kehadiran Fian, ia tampak
bayang-bayang (shadow in the darkness). Coba ada Lani pasti gue merasa terhibur
sekarang, huh tuh anak lagi ngapain ya? Jack melirik ke arah Neri, Fian dan kei dengan
kedua bola matanya yang tampak seperti orang bingung.
�Oke, pertanyaannya adalah kenapa ada istilah high way tapi nggak ada low way?�
Tanya Fian.
�Ha� ha� udah jelas pake nanya. Low way nggak pantes kali dipake� jawab Jack.
�Akh, gue tahu. Karena kata itu uda terkenal sejak dulu� Kei dengan tatapan serius.
�Hmm, semua salah. Gimana lo Ner?� Fian menggelengkan kepala.
�Gue? Udah siap neh duitnya? Nggak nyesel?� Neri mengedipkan mata ke arah Fian
dengan penuh tantangan. Jack hanya senyum dan menyepelekan tantangan Neri.
�Oke, ndak masalah. Buktikan jiwa pengarangmu!� Fian siap mendengarkan jawaban
Neri. Kei berdiri berpindah duduk disamping Jack. Neri berdiri melangkahkan kaki
sambil menatap mereka bertiga. Ha� ha� dalam hatinya girang karena yakin kalau
jawabannya pasti bener. Wuih! Pergi berdua bareng Fian ke Bali nggak salah?
�Ner, cepetan dunk! Akh, jangan-jangan lo boong sama kayak kita nggak tahu
jawabannya� Kei mendesak.
�Yeah, siap-siap ya? Karena�� cuiz� suara kembang api meluncur. Wah indahnya!
�Apa?� teriak mereka bertiga waz-waz. �Manusia sering kali suka membesar-besarkan
dan menyepelekan yang kecil dan menganggap tak berguna, makanya istilah high way itu
lebih enak diucapkan� lanjut Neri. �Ha� ha� ngaco!� Jack dan Kei tertawa lebar, Fian
terkesan dengan jawaban Neri. �Kapan siap berangkat Ner? Lo hebat, gue salut� Fian
mengacungkan jempol. �Hah!� mereka bengong. Neri duduk deket Kei. �Nggak perlu,
sebagai gantinya gue pengin lo menyanyi ditengah-tengah kita� tantangan Neri
selanjutnya. Menyanyi? Fian pucat pasi. Ditengah-tengah banyak orang, butuh mental
besi bukan baja lagi. Iya kalau orang-orang memujinya, nah kalau dilemparin gimana?
�Ner, traktir aja deh�� pinta Fian. �Iya Ner, kasihan Fian� tambah Kei. �Nggak, lo
bener Ner, gue setuju. Ayo tunjukin kalau lo hebat Fi�an!� Jack memanasi Neri.
�Traktir itu kan biasa. Gimana sanggup nggak? Ditemenin Jack deh dan Kei backing
vokalnya� Neri meminum soft drink-nya. �Weik! Gue ikutan?� Jack meringis. Duch!
Neri sebenarnya maunya apa sih?
Kembang api meluncur bergantian ke langit kelam. Untuk pertama kalinya Jack
melihat tawa lepas Neri yang hilang. Bertepuk tangan saat mereka bertiga menyanyikan
lagu Saturday night. Tak berapa lama kemudian mereka dikelilingi orang-orang yang ikut
menyanyi dan tertawa bersama. Semua tampak ceria, ditambah suara dentingan
instrumen musik yang tiba-tiba mengalun dipelataran mall. �Ada-ada aja lo Ner, gue
makin salut sama ide gokil lo ha� ha�� teriak Fian. Jack berusaha meraih tangan Neri
namun lebih cepat tangannya beralih ke Fian dan Kei. �Nerialiani�� suara Jack lirih
sambil memejamkan matanya.
***
Di depan rumah�
Enam pohon cemara menjulang, lengkap dengan sarang burung kutilang. Rumput
gajah yang tertata rapih bak lapangan bola. Anggrek dan mawar merah kebetulan lagi
mekar. Satu lagi, pohon durian yang udah lima tahun tak berbuah, kini hampir roboh
gara-gara bakal buah durian yang serempak muncul disetiap celah batang kayu.
Lani menari-nari dibawah pohon durian. Menghirup wangi mawar dan anggrek putih,
mengusir kumbang-kumbang yang hinggap untuk menghisap madu. Lalu bernyanyi
dengan suara lirih yang menentramkan, lagu rasa syukur. Jack berdiri dibelakang Lani
tanpa ia sadari. Dengan sebuah kado yang dibungkus pita warna biru.
�Hi Lani? Lu bahagia banget hari ini.� Tangan Jack masih mengarah kebelakang.
�Eh Jack. Udah lama? Sorry, ya gue lagi seneng coz durian gue nggak mandul he�
he�� Lani tertawa menahan malu. �Akh, lu ada-ada aja. Btw gue pengin ngomong serius
ama lu sekarang� Jack mengajak duduk dikursi bambu deket pohon cemara dengan
kicauan burung kutilang yang nyaring. �Hmm, ada apa Jack?� Tanya Lani. �Gue��
suara Jack terbata-bata. Matanya menatap Lani tanpa berkedip dengan muka serius dan
rambut ala harajukunya yang udah normal.
�Apa Jack? Jangan bikin gue jantungan deh�� Lani mengelus dada-nya. Tangan Jack
menyodorkan kado berpita biru ke arahnya. �Buat lu.� Hah! Lani bengong. Lucu sekali,
gumamnya. Di buka lilitan pita biru itu dengan menahan rasa penasaran tentang apa
isinya.
Wow! Buku karangan Kopingho yang terbaru. Itu kan yang Lani tunggu-tunggu
selama ini. Dan buku novel Harry Poter serial terbaru juga. �Jack, thanks banget ya�><
tapi dalam rangka apa neh?�
�Sebenernya, gue� suka ama lu. Gue tahu ini nggak romantis tapi lu kan lebih suka
buku daripada bunga yang gampang layu. Maukah lu jadi pacar gue Lan?�
Jack menundukan kepala. Pipi Lani memerah. Weikz� Jack bilang suka. �Lu serius
Jack? Gue nggak salah denger? Atau lu salah minum tadi? Atau jangan-jangan Lu bukan
Jack tapi seseorang yang mirip Jack? Ini lu Jack?� jawab Lani tanpa putus. �Gue serius
Lan, lihatlah mataku. Apa ada kebohongan? Iya gue Jack, yang selama ini cuek sama lu.�
Ho� ho� jadi Lani yang grogi dan menundukan kepalanya dalam-dalam menatap
semut-semut yang berbaris.
�Gue juga suka ama lu Jack dan gue mau jadi pacar lu. Gue� rela melakukan apapun
asal lu seneng. Gue�� �Lani� itulah sebabnya gue suka ama lu� Jack memegang tangan
Lani, dan bersimpuh layaknya Romeo dan Juliet. Lalu berdiri, dengan jarak sangat dekat
merasakan hangatnya tubuh mereka. Berpelukan, and its time for kissing. Ciuman
pertama Lani untuk Jack. Tapi, tiba-tiba�
Gedebug! Prek� dugh!
Lani terjatuh dari tempat tidur. �Ugh! Sial, sial� Cuma mimpi� untunglah ada bantal
guling yang menahannya kalau nggak bisa amnesia lebih repot urusannya. Auw� sakit
juga tangannya terbentur dipan. Jam tiga subuh, huh� duingin banget rek! Ia kembali
menyusup kedalam selimut. �Bodoh! Ha� ha�� tak memerlukan waktu lama untuk
membuatnya terlelap kembali.
***
Setelah mengantar Neri, Jack pulang. Mobilnya melaju dengan kecepatan yang
lambat. Waktu menunjukan pukul setengah dua belas malam, namun jalanan masih
ramai. Ia berhenti mendadak, matanya sekilas melihat bayangan didepan. Ugh, ternyata
emang manusia beneran berdiri dengan sepeda motor harleynya.
�Hah, siapa tuh orang? Parkir sembarangan.� Jack turun dari mobil dan menyapa
orang itu. �Permisi, bisa geser dikit parkirnya� ucap Jack. �Hai bro! Lo masih sama
kayak dulu� orang itu menengok, menatap Jack. �Lo� Fi..an! maksud lo apa?� suara
Jack gagap. �Lo emang sobat gue man, thanks ya. Gue udah kembali setelah sekian lama
pergi� angin mengusap rambut Fian yang agak gondrong.
Setelah sekian lama pergi! �Lo..adalah�� �Yap! Lo bener bro, sekarang gue siap
untuk ketemu Neri dan udah gue lakukan. Hmm, dia tambah manis dan cantik� Fian
senyum-senyum sendiri. Whaat! Jack menekan giginya dalam-dalam, matanya merah,
tangannya mengepal dan siap untuk meninju. Namun ia masih bisa menyabarkan diri
dengan senyuman mahal.
�Jack, gue mau nembak Neri sekarang, seromantis mungkin. Lo mau bantu gue kan!
Yah, gue bakalan buatkan balon cinta terbesar dan kembang api yang bertuliskan I Love
U. Abis itu�� Bugh�! Aouw�! Pukulan Jack melayang ke pipinya, dan darah segar
mengucur. Lalu Jack tertawa dengan suara lantang dan berteriak. �Ha� ha� gue puas,
sangat puas!� Fian membalas pukulannya, Jack terjatuh. �Hebat juga pukulan lo bro!
Belajar dimana?� Jack berdiri tegap dan siap untuk membalasnya. �Gue latihan inkai,
bokap gue masterna. Lo belajar dimana? Mpe pipi gue berdarah gini.� �Gue! Masterna
Judo. Coz gue tahu bakalan mukul lo suatu hari nanti.�
Mereka duduk disisi jalan dekat MCD dan ngosh-ngosh an. �Gila lo bro!� suara Fian
sambil tertawa. �Dan lo, lebih gila.� Tampik Jack. Fian membeli soft drink, menyodorkan
ke Jack. Fiuh! Damai pun tercipta diantara mereka. �Thanks� �Sama-sama.�
�Gue sama Neri pacaran� Jack menenggak minumannya. �Hmm, baguslah. Gue bisa
tenang, karena ngadepin lo itu gampang. Gue pengin lo lepasin Neri sekarang� Fian
masih bisa senyum. �Lo ngaco! Nggak segampang itu man. Lo pikir gue cowok apaan?�
�According to me, hmm, you good man.� �Makasih pujiannya. Tapi gue nggak akan rela.
Mungkin lo terlalu sempurna buat Neri.� Jack membuang kaleng soft drink-nya.
Melangkahkan kaki menuju mobil. �Ha� ha� pasti gue berusaha bro. Karena gue
nggak pernah mengalah.� Jack hanya melambaikan tangan. Gas mobil berdengung keras,
dan melaju cepat. �Mpe jumpa teman� Fian mengangkat tangannya tinggi-tinggi, Jack
hanya melihat dari kaca spion. �Fuck!� teriaknya dalam mobil.
VI. HATRED
Suasana di kelas�
Jack pindah tempat duduk disebelah Lani. Khusus hari ini ia tidak menyinggung nama
Neri, menjemputnya ataupun tersenyum kepadanya. Ia tampak kesal, bahkan untuk
mengucapkan selamat pagi sungguh berat dilakukannya. Kertas polos ukuran A4
dikeluarkannya dari tas yang bergambar spiderman. Pensil warna faber castle-nya tak
ketinggalan peranan dan siap untuk memoles.
Lani menengok kebelakang, tempat Neri dan kei duduk. Mereka tampak asyik tertawa
seperti nggak ada masalah. Lalu Jack kenapa? Nggak bersemangat, kayak cewek yang
lagi dapet. Lani menyenggol tangan Jack. �Ada apa Jack?� �Nggak papa, arigato�
jawabnya singkat. Hah! Dou itashimashite (terima kasih kembali). Lani males untuk
menyapanya kembali. �Lan, gue uda dapet novel Harry Poter nya. Lu mau pinjem
nggak?� �Yang bener lu Jack? Jelas dunk, kalo perlu gue beli. Kapan lu mau kasih ke
gue?� Lani menepuk pundak Jack. �Tahun depan kali�� tangan Jack meraba sesutau
dalam tasnya tapi tak mengeluarkan apa-apa. �Ih� nggak lucu. Oia gue mau ngomong
sesuatu hal penting banget.� �Sama, gue juga. Dan ini lebih penting dari apapun.�
Kayaknya Jack emang serius kali ini, sebelumnya nggak pernah terjadi hal seperti ini.
Dakh!
Nah� hari ini kan giliran ibu Dinar yang ngajar biologi, tapi di gantiin pak Ciko lagi.
Wew� bosan juga liat si empunya wajah itu. �Pagi anak-anak? Ayo semangat! Jangan
malas-malasan� kata beliau lantang. �Pagi pak Ciko� jawab semua murid.
�Oke, sebelum saya lanjutkan tentang materi yang kemarin, saya mau tanya menurut
kalian di manakah letak jantung kita?� pak Ciko melangkah lebih dekat dengan para
muridnya. �Ha� ha� ya jelas di bagian dada sebelah kiri pak� celoteh salah seorang
murid. �Hmm, jawaban yang bagus. Menurut kamu gimana Jack?� pak Ciko menunjuk
Jack untuk menjawabnya. Jack tidak mendengar suara pak Ciko, tangannya tetap
mencoret kertas polosnya. �Jack!� ulang pak Ciko.
Lani menendang kaki Jack. �Apaan sih Lan, jangan ganggu gue� bentak Jack. Lani
menendangnya lebih keras lagi. �Helow! Di depan lo ada pak Ciko.� Jack segera
menegakan kepalanya. �Jantung kita bisa juga letaknya di sebelah kanan pak� Jack asal
menjawabnya. Semua menertawakannya. �Kenapa kamu menjawab demikian Jack?�
�Soalnya, saya pernah melihatnya di televisi pak. Menurut bapak sendiri gimana?�
Jack berdebat. �Akh, ngaco kamu. menurut bapak bisa terletak di tengah.� Ditengah?
Semua murid melongo. �Yah, karena bapak pernah operasi jantung. Sekarang cukup kita
bermain, waktunya belajar� pak Ciko kembali ke topik utama, BELAJAR. Ooo� itulah
sebabnya pak Ciko berubah menjadi orang yang ramah dan nggak segalak dulu lagi. Tapi
kadang-kadang saja beliau masih galak kalau tugas yang diberikan diabaikan.
Lani melihat coretan tangan Jack dengan pensil warna faber castle-nya. Fuh�!
NERI� NERI� DAN NERI�! �Kayaknya, ini waktu yang tepat untuk mengatakan
sama Jack. Kalo gue mau berhenti latihan Judo, berhenti les bahasa Jepang, dan gue mau
jadi diri gue sendiri. Gue gak sanggup lagi untuk selalu menunggunya. Ini akan lebih
baek, yah pasti ini yang terbaik� ucap Lani dalam hati.
Jam istirahat sekolah�
Jack dan Lani nongkrong di kantin. Memesan minuman favorit mereka; yaah apalagi
kalau bukan jus yang menyehatkan. Lani masih tetep sama jus alpuketnya dan Jack jus
mix orange banana. Lani masih nggak percaya kalau pak Ciko pernah operasi jantung,
mungkin itu sebabnya beliau sering absen beberapa hari yang lalu.
Nah, yang membuatnya lebih nggak percaya lagi adalah seorang Jack bisa murung dan
bersedih hati. Orang yang super cuek ini, yang ada di depannya kini seperti orang nggak
berdaya. Akh, sebaiknya gue yang bilang duluan tentang niatku. Kalau gue mau ambil
kursus gitar dan melukis, terus les bahasa mandarin aja. Gue bilang aja nyokap yang
nyuruh, beres dech� hehe�he� gue emang pinter nyak� Lani sudah menghabiskan
satu gelas jus.
Jack masih memelototi jusnya. Lani bingung, gara-gara seorang Jack. Ia nggak bisa
lagi nelen jus dengan kesadaran penuhnya. Semakin ia membenci Jack, semakin benih
cinta tumbuh dalam hatinya. Makanya ada pepatah yang bilang �jangan terlalu membenci
seseorang nanti malah jadi cinta mati sama tuh orang. Dan jangan terlalu mengagumi
seseorang nanti justru kamu semakin membencinya.�
�Jack, sebenarnya gue�� Prakh�! Jus Jack jatuh dan gelasnya pecah gara-gara
tangannya terlalu aktif untuk mengaduk-aduk. �Rainbow udah kembali Lan�� suara
Jack dengan nada gemetar. RAINBOW KEMBALI! Lani jadi kaku menggerakan
tubuhnya, hanya matanya yang berkedip. �Lo bilang apa Jack?� �Yaaaah, Rainbow udah
balik ke sini, sekali lagi untuk merebut Neri dari gue�� Jack menangis. Oh my god!
Lani ikut meneteskan air matanya.
Ini sesuatu yang mengejutkan. Haruskah tangisan Lani adalah sebuah kebahagian atau
justru kesedihan? Mbak Dewi, penjaga kantin segera membereskan pecahan gelas yang
berserakan deket kaki Jack. Untunglah, kantin lagi sepi jadi nggak terlalu malu untuk
ngeliatin air mata merembes melalui sela-sela bulu mata.
Gue seneng banget Rainbow udah balik, so gue bisa liat Neri senyum lagi. Dan gue
juga bakalan bisa senyum coz Jack resmi jomblo dan pastinya dia bakalan minta gue
untuk jadi pacarnya bukan sekedar temen curhat. Tapi� kenapa gue sakit ngeliat Jack
juga gak ngerasa happy? Waaahh! Apa mau gue sebenarnya?? Dan kenapa epribady
(everybody) suka banget motong omongan gue sebelum gue jelasin maksud gue??
Lani menatap Jack, matanya masih berkaca, tangannya mengeluarkan saputangan dari
sakunya mengusap air mata Jack. �Harusnya lo yang lakuin ini ke gue Jack, kenapa selalu
gue yang ngalah� �Kenapa Lani? Lo bilang apa? Thanks ya!� Jack tersenyum,
menghentikan air matanya. �Nggak papa Jack, gimana lo bisa tahu kalo Rainbow
kesini?� padahal Lani tahu kalo dia bilang nggak papa berarti marah.
�Fian adalah Rainbow, kemaren dia cerita semuanya ke gue. Yang gue gak terima, dia
ngucapin makasih udah ngejaga Neri� Jack berdiri, membayar jus termasuk punya Lani.
APAAA??!! FIAN ADALAH RAINBOW?
Wow! Bakalan repot urusannya. Jack duduk kembali karena masih ada waktu tiga
menit untuk jam istirahat. Lani termenung, hatinya langsung bergemuruh. �Sebenernya
gue malu sama lo Lan, Cuma lo yang bisa ngeliat gue sedih kayak gini. Kayaknya gue
harus sadar diri untuk nerima kalo Neri nggak pernah bakalan cinta ama gue� Jack
menarik napasnya. Lani tersenyum kecut. Bagus lo cepet bangun dari mimpi, tapi gue
nggak yakin.
�Dari awal gue udah nggak seneng liat tampangnya yang kecakepan tapi apa daya�
dunia emang selebar daun kelor. Yaaaaah, inilah hidup gue�� keluh Jack. �Kan dia
Cuma bilang makasih doang, nggak ngancem lo kan! Tapi kenapa lo seakan-akan benci
ke dia? Dan itu sebabnya lo ngehindar dari Neri?� Lani berdiri dan melangkahkan kaki
sebelum suara bel mendahului. Jack mengikuti langkahnya. �Iya, tapi seandainya lo tahu
gimana rasanya, huh� kalo dianggap serius bisa stress gue�!� �Dan gue nggak mau
tahu, asal lo tahu aja. Gue juga capek.� Lani mempercepat langkahnya. �Loh� koq jadi
lo yang capek Lan, salah gue apa? Dan tadi lo mau cerita apa?� Jack mengejar Lani.
�Pikir aja sendiri, gue capek!! Tadi gue mu bilang kalo gue bakal ngundurin diri dari
kegiatan Judo dan les bahasa Jepang yang lo bangga-banggain itu.� Lani menengok dan
meninggalkan Jack. Jack berhenti mengejar langkah kaki Lani, menatap lantai keramik
putih. Berdiri seolah-olah hanya dia yang hidup di tempat itu.
Teng�! Teng�! Teng�!
Bunyi bel nyaring terdengar. Semua murid berlarian, ada juga yang sengaja masih
diluar kelas sebelum lihat pak guru ada didepan kantor. Kecuali Jack yang masih berdiri
mematung. Dan� BRAKH!! Kei menabraknya. �Duch, Jack sorry banget! Lo nggak
papa kan? Hah, jagoan pasti kuat. Gue duluan yaah, daah�!� Kei langsung kabur.
Jack baru sadar kalau dia melamun. �Kei� awas lo!� teriak Jack.
***
Sudah hampir seminggu ini, mereka berempat gak pernah hang out bareng lagi.
Terutama Lani yang tiba-tiba ingin menyendiri dan gak banyak omong lagi. Pulang
sekolah langsung nyampe dirumah, korupsi waktu untuk main pun berkurang. Selain Jack
yang bingung, Kei sama Neri lebih kerepotan tanpa dia. Jack juga lebih sering
menghindar.
Jam delapan malem�
Neri menelpon Kei sambil duduk di depan layar komputernya. �Yaaaaa! Ada apa
non?� jawab Kei.
Neri : �Lagi apa lo?�
Kei : �Biasalah, tidur-tiduran he�he� lo ndiri?�
Neri : �Gue juga kayak biasanya, eh gue ada tulisan baru neh di bloger. Kalo sempet
baca yo!�
Kei : �Pasti itu. Lo mu ngomongin apaan sih?�
Neri : �Sebenernya gue mu ngungkapin perasaan gue ke Jack. Gue mu bilang kalo
gue cinta ma diya. Ini kado spesial gue untuk ulang tahun Jack minggu depan, gimana?�
Kei : �Duch! Manisnya. Dia pasti bakalan bangga sama lo. Tapi� apa lo yakin?�
Neri : �Yah, gue yakin. Coz let by gone be by gone ?�
Kei : �Huah� gue capek neh! Lani kemana ya? HaPe nya koq gak aktif. Sepertinya
ada masalah lagi.�
Neri : �Iya, gue juga susah hubungin dia. Setiap kerumahnya dia selalu gak ada
dirumah. Aneh� Kei�! Kei�! Helow!
Kei : �Zzzttt� zzzttt�
Neri : � Yaaaaah! Udah mimpi dia.�
Neri menutup telponnya. Mulai menyiapkan diri menjadi sang bloger. Akhir-akhir ini
ia mengalami insomnia.
VII.Blog
Di kamarnya yang super wangi, Neri membaca ulang surat cinta dari Jack. �I Love U�
nggak menyangka Jack berani menulis kata-kata itu. Setelah bertahun-tahun bersama,
Neri hanya menganggap Jack sebagai teman biasa yang selalu ada untuknya.
�Gue sungguh nggak adil� bener yang dikatakan Jack. Rainbow! Hah, si pengecut itu
emang telah menghilang. Buat apa gue menunggu orang yang nggak jelas dan nggak
pernah bilang cinta ama gue?� Neri menatap langit-langit. Bibi mengetuk pintu, seperti
biasanya mengantar satu gelas jus apel. Yang paling di suka Neri, apel malang berharap
Rainbow tiba-tiba muncul memenuhi janjinya. Yeah, sebuah janji lebih mudah untuk
dikatakan namun kenyataannya lebih mudah untuk diingkari.
�Non, biasa� bibi nyelonong karena pintunya terbuka.
�Eits, tunggu bi! Mulai sekarang bibi nggak perlu nganterin jus apel lagi. Cukup
segelas susu hangat saja yo� oke bi!� Neri mengedipkan mata. �Yo wis to, oke saja. Jadi
ini buat bibi saja yo?� bibi mengacungkan jempol tangannya. �Iyo� iyo, jangan lupa
tutup pintu rapat-rapat.�
Neri membuka laci meja, mengambil amplop putih yang telah usang dan berwarna
kekuning-kuningan. Tanpa berpikir, ia merobek kertas didalamnya menjadi bagian
terkecil untuk ukuran kertas robek. Di depan foto little boy, Rainbow yang tersenyum.
Neri mencoba merangkai kata diatas kertas polos. Aih� nggak segampang ketik di
komputer.
JACK, GUE CINTA AMA LO!
JACK, BESOK KITA NONTON!
JACK, LO SOULMATE GUE!
WO AI NI JACK!
AI SURU!
JACK, LO AURA GUE!
I LOVE YOU, JACK!
Akh, ternyata menulis kejujuran itu sungguh susah. Neri pun berpindah posisi ke
depan layar empat belas inch. Haruskah gue tulis email buat Jack? Atau langsung telpon
aja? Apa nunggu besok? Telpon� enggak, telpon� enggak, telpon�! Yaah telpon. Neri
menghitung kancing kemejanya.
�Hallo� I Love You Jack�� suara Neri singkat.
�Wei! Ha..ha� salah orang lo Ner. Ciee� uda siap beneran neh?� ups! Sial, itukan
suara Kei. Mampus deh, ketahuan. �Latihan Kei he� he� lo kerumah gue sekarang ya!
Gue mo curhat.� �Oke, sekalian gue mo nyontek tugas fisika. Lo udah selesai kan?�
�Udah donk! Anak pinter wakakak :D Lani juga mo kesini, katanya mo ngomongin hal
penting ke gue� aku Neri. �Lani! Wah, asyik neh� gue lagi kangen sama tuh anak. Gue
mo belajar gimana caranya vegetarian, pemusatan pikiran dan satu lagi memperhatikan
diri-sendiri ;p� puji Kei. Padahal kalau di depan Lani, huh� mana mau melontarkan
kalimat pujian. �Lo bener banget Kei, gue juga mau tuch ha�ha��
Neri menutup telponnya.
Degh! Lima belas menit kemudian, bibi kembali mengetuk pintu kamar Neri. �Non,
ada temennya� suara bibi. �Oh� langsung ke kamar aja bi� jawab Neri. �Tapi non�
nanti ibu marah!� marah, bukannya mama selalu belain Kei sama Lani. Atau janganjangan
Jack! Wadoh, belum siap seratus persen untuk ngomong sama dia. Neri membuka
pintu menghampiri bibi. Ngik...suara pintu terbuka.
HAH! FIAN, DARI MANA DIA TAHU ALAMAT RUMAH GUE!!
Fian duduk manis dengan membawa setangkai mawar putih ditangannya. "Hai Fian!
ada apa? koq tumben, nggak bareng Kei lagi. Wah, mau cari tahu tentang Kei ya?" canda
Neri. Fian menyodorkan mawar putih itu, perlahan matanya menatap Neri dan tersenyum
puas. �Ner, gue mo ngomong� celetuk Fian. �Harum banget neh bunga, ngomong aja lagi
pasti gue dengerin koq. Jangan-jangan soal lo mo dibikinin cerpen nyak?� Fian
menggelengkan kepala. Neri masih sibuk menciumi mawar putih. �Lo tahu aja kalo gue
suka mawar putih� �Gue tahu semua tentang lo!�
WEIKZ�! Tahu semua tentang gue??
�Maksud lo?� wajah Neri menegang.
�Sebenernya gue tuh suka sama lo, lebih tepatnya cinta. Apa lo gak nyadar? Selama
ini gue setia liatin website lo. Dan gue tuh bener-bener��
�Stop! Lo ngomong apa? Lo pikir siapa gue?? Kei cinta sama lo, lagian PeDe banget
lo ngomong kayak gitu ke gue!!� Neri meletakan mawar putih diatas meja.
�Lo mo tahu siapa gue sebenernya? Darimana gue? Kenapa bisa tahu semua tentang
lo? Dan kenapa gue nekat bilang cinta sama lo??� Fian berdiri menarik tangan Neri.
�Lepasin! Gue gak perlu tahu siapa lo. Cukup gue tahu kalo lo seorang pengecut�
jawab Neri. Mata Fian merah dan berkaca.
KREKH�!!
Pintu ruang tamu terbuka. KEEEIIIII�� Ada di balik pintu dari tadi. Itu artinya, dia
mendengar semua percakapan Neri dengan Fian. GAWAAT!! Banget. Pasti dia bakalan
nyangka yang tidak-tidak, negative thinkingnya bakal muncul di kepalanya yang bulat.
�Kei!� Neri menengok ke arah Kei.
Kei hanya diam sambil menarik napasnya. Spontan dia bilang �gue benci lo Ner!� Kei
berlari keluar dan menabrak Lani. Neri mengejar namun terlalu cepat ia melangkahkan
kakinya. Lani masih bingung, kecuali setelah melihat sesosok Fian keluar dari pintu.
�Kei, lo salah paham!� Neri masih berlari kecil mengejar bayangan Kei, hanya tapak
kakinya yang bisa dilacakanya. Tuch, kan! Pasti begini jadinya. Angin malam menerpa
rambutnya terombang-ambing diantara arah yang tak pasti.
�Lo� adalah�� Lani menunjuk ke Fian dengan jari tangannya.
�Yup! Lo pasti tahu dari Jack, lo Lani kan!� Fian mendekat ke samping Lani.
�Tepat. Ngapain lo di sini? Jangan-jangan semua ini karena lo?�
�Yaah, tapi bukan maksudku untuk membuat semuanya jadi kacau. Gue hanya
mencoba untuk jujur.�
Jujur! Kejujuran yang terlambat. Siapa yang bisa terima begitu aja kalau kejujuran itu
membuat pihak lain sakit hati? Neri muncul, dengan mata sembab dan hidung yang
memerah. �Ner, lo gak apa-apa?� tanya Lani. �Gak papa Lan. Hanya saja sekarang gue
mau jujur ke ni cowok. Kalau gue udah punya pacar yang sangat cinta ma gue, dan hari
ini dia udah gila. Gue cinta sama Jack!! Gue minta lo Fian pergi dari hadapanku.� �Tapi
Ner�� �Udahlah Lan. Orang emosi gak bakalan bisa denger penjelasan� lanjut Fian.
Neri masuk ke rumah, Lani tak mengejarnya. Ia lebih memilih untuk mengikuti
langkah kaki Fian.
***
�Gue cinta sama Jack� kalimat itu membuat Lani melamun. Apakah Neri serius
dengan ucapan Jack? Segitu mudahnya cinta terucap. Kenapa gue ngerasa kalau cinta itu
sebuah bom, mirip buatan pak Ciko yang menggabungkan dari unsur kimia dan
dijabarkan dalam rumus matematika.
Jam sembilan malem�
Angin membawa Jack untuk ingat sama Lani. HaPe-nya bergetar membuyarkan
lamunan Lani. �Yaaaaaa!� �Lani, gue kangen sama lo. Gue gak kuat untuk puasa
ngomong sama lo. Lo gak sakit kan?� ini dia kata-kata Jack yang kadang membuat Lani
melayang diatas awan. �Gue lagi sakit. Gue gak mo ngomong sama lo.� �Yang bener!
Tapi gue suka ngomong sama lo. Gue gak bisa hidup tanpa lo Lan!� �Ha� ha� makasih
tapi gue lagi gak mood untuk becanda ma lo. Gak usah hibur gue deh� gak penting�
Lani menutup telponnya.
Lani merebahkan tubuhnya di atas sprey warna orange bermotif blossom. Baru
matanya terpejam, HP nya sudah bervibra lagi.
�Ya! Siapa neh?�
�Ini gue, Lan please dunk! Lo jangan gitu ke gue� demi merayu Lani, Jack dibelabelain
beli kartu perdana baru.
�Jack, gue ngantuk! Mendingan lo tidur sono.�
�Oke, tapi gue cuma mo ngomong kalo mulai saat ini gue berusaha buat lupain semua
perasaan gue ke Neri. Karena ada yang lebih perduli sama gue, dan lebih ngangenin.
Bye� mimpi indah ya.�
Waddap! Serius lo� �Tunggu Jack! Lo ngomong apa?� Lani dibuat penasaran oleh
Jack. �Gak ngomong apa-apa. Gue ngantuk, lo masih kangen ya?� �Kangen! Capek
deh�� balas Lani.
***
Whoa! Kei gak mau ngomong sama Neri. Tentu saja Lani yang jadi serba salah, Jack
juga tiba-tiba super perhatian sama Lani. Walau senyum-senyum dalam hati Lani tersiksa
harus pakai dua topeng sekaligus. Nah, dalam waktu yang bersamaan Lani menjadi
penengah antara Kei dan Neri selain harus mempertimbangkan kelanjutan perasaannya
sama Jack.
Rahasia Fian! Yaa, itu dia yang dipikirkan Lani dengan sungguh-sungguh pula.
Harusnya Lani seneng banget menemukan tuch orang tanpa harus membuka berbagai
situs di internet tentang nama-nama orang unik. Di taman sekolah, tepatnya di bawah
pohon kersen yang rindang. Mereka berkumpul, siapa lagi kalau bukan F4 (Neri, Kei,
Lani, Jack). Suaranya hening. Jack memandangi Lani tanpa alasan, Lani membaca buku
serial kopingho, Neri melamun dan Kei? Gak biasanya tuh anak baca komik detektif
conan, itupun bukunya terbalik.
�Ng� Lani, gue� sebenernya�� Jack mencoba mengatakan sesuatu.
�Jack, gue cinta sama lo� suara Neri nyerobot.
Hah! Jack pun tak berani melanjutkan ucapannya. Kei langsung menutup buku
detektif conannya. Lani? Sudah pasti�
SIGH�.
�Lo serius Ner?� Tanya Jack tanpa berkedip.
�Iya gue serius, belum terlambat kan!�
�Tentu saja belum. Wah! Lani, akhirnya� Neri bilang cinta sama gue. Kei� gue
traktir kalian semua� Jack berdiri mengajak Neri menari di bawah rimbunan bunga
kersen.
Buku Kopingho di tangan Lani pun kena tarikan gravitasi bumi. Gue kira� Huh!
Ucapan cowok emang semanis madu, semalem aja bilang gue bakal lupain perasaan gue
sama Neri. Kei beranjak menghampiri Neri, meletakan komik detektif conannya
dibangku taman.
�Ner! Sorry, gue salah paham sama lo?� ucap Kei memegang tangan Neri.
�Iya Kei, Fian itu cuma cinta sama lo koq.� Neri tersenyum.
Ouch! Fian. Jack tersadar dari rasa bahagianya. �Maksud lo apa Kei?� Jack mendadak
panas dingin. �Mau tahu aja urusan cewek.� Lani melihat pemandangan yang
mengharukan lebih-lebih hatinya yang haru biru. Jack menghampirinya, duduk
disampingnya. Lani masih mematung dan gak sadar kalau ada sesosok Jack. �Lan, Neri
belum tahu kan tentang Fian?� ia pergi tak memperdulikan suara Jack, tanpa sepatah
katapun. Wuzzzzz! Angin berhembus mengikuti langkah kaki Lani. Kesadarannya telah
kembali, merasakan langkah kakinya yang berat, hembusan angin yang menyapu
wajahnya dan tentang Jack yang gak pernah cinta sama Lani.
Lani blog
Jujur, gue benci�
Karena gue gak sekuat angel.
Jujur gue benci�
Karena gue gak sehebat dewi.
Tapi kenapa justru gue suka dengan keadaan seperti ini?
Indah tatapan matanya�
Lekukan wajahnya�
Belaian tangannya�
Merdu suaranya�
Ugh! Andai saja gue senekatz lo Jack, seberani Neri. Gue takut tiba-tiba
napasku berhenti, aliran darahku membeku dan otakku menegang. Ini sih
kelewatan he8 ;p
Jack� gue gak tahan lagi.
Untuk tidak benci sama lo�
Karena lo� gue menangis, ketawa, tak tenang dan gue menderita� lebih dari
itu, GUE CINTA SAMA LO�
Lo selalu bilang;
BUKANNYA LEBIH ENAK DICINTAI DARIPADA MENCINTAI?
Setelah gue pikirin kata-kata lo, ternyata lo salah besar. Justru karena
mencintai itulah gue dapetin berkah. Untuk merasakan ramenya rasa nanonano
sebuah cinta. Whoa! Cinta� ha� ha�
Fiuh�! Seneng dan benci gue kenal sama lo ;p
VIII.
Hosh�! Hosh�! Hosh�!
Napas Neri terengah-engah, untuk pertama kali dalam hidupnya ia mengelilingi taman
sekitar komplek sebanyak tujuh kali plus setengah putaran. Jadi lengkapnya tujuh
setengah kali itu sama dengan lari tiga belas kilometer. Seorang Neri sanggup
melakukannya?
Huaaa�! Badannya langsung pegel-pegel, keringat bercucuran kayak mandi di
kolam. Ia pun merebahkan diri diatas rumput hijau, diantara bunga-bunga kumis kucing
yang berduri. Menikmati senja dan langit berawan, capung-capung hinggap di dedaunan,
kumbang-kumbang yang mencuri madu pada putik bunga. Ulat sutra bersembunyi dalam
gulungan daun pisang, disertai rintikan gerimis.
SIGH�!
FIAN, muncul dengan sepatu sportnya. Entah, darimana dia datang. Tapi
kehadirannya mirip bayang-bayang Neri.
�Helo Ner?� sapa Fian.
�Lo lagi. Bisa gak sih lo sehari gak gangguin gue?� Neri duduk.
�Ngg� gak bisa. Emang gue ketemu lo tiap hari gitu?� Fian duduk didekatnya.
Ouch! Gue� sepertinya ini salah paham. Bener juga, dia gak ngapa-ngapain hanya
saja pikiran ini yang selalu tertuju sama dia. Kenapa? Kenapa bisa begini? Padahal kan
gue udah resmi jadian sama Jack. Gue udah bilang cinta sama Jack, dan gue udah
terlanjur benci ma ni orang. Koq sekarang gue mikirin dia, ngapain juga dia ngikutin gue
segala?
�Terus ngapain lo di sini?� Neri merasa malu.
�Hum tante gue deket sini. Lagian sore-sore gini asyik buat lari-lari sambil cuci mata�
Fian tersenyum.
Dasar cowok! Cuci mata ya pake sabun kalee�
�Gue mo minta maaf ke lo, soalnya gue udah lancang bilang cinta ma lo. Seharusnya
gue bisa nahan diri untuk tidak seperti itu. Gue terlalu kagum sama lo, tapi gue lupa kalo
lo milik orang lain. Gue terlalu berharap, jujur gue begini karena gue inget seseorang
yang suka jus apel kayak lo, dia juga suka bintang kayak lo� Fian menatap langit.
Neri tak henti memandangnya, kedua bola matanya masih setia memperhatikan gerak
lekukan wajahnya. Masa sih ada orang yang mirip kayak gue?? Lo juga mirip seseorang
yang gue kenal, tapi siapa?!
�Tapi lo kan udah jadian sama Kei. Gimana bisa lo ingat sama orang lain sedangkan
orang yang cinta ma lo ada didepan mata lo?�
�Ha..ha�� Fian hanya tertawa. Tentu saja Neri kesal, Kei kan sohibnya. Kalau
sampai dipermainkan dia gak segan untuk panggil preman pasar buat ngasih pelajaran.
�Gimana kalo gue tantang lo lomba lari satu putaran? Yang kalah mijitin dan traktir
makan sop buah sepuasnya� Fian mengedipkan mata.
�Sembarangan, enak di lo gak enak di gue dong!�
�Ya uda, gak pake mijit. Tapi traktir apa aja, oke kan!�
�Ok, siapa takut. Pasti gue yang bakalan menang, lo siap-siap keluarin kocek yang
banyak huehehe�� Fian puas lihat senyuman Neri.
Aba-aba dimulai. Sama-sama mengambil posisi. Sebelumnya mereka saling
bertatapan untuk saling menantang. Neri menyeka sisa-sisa keringat dengan handuk
kecilnya, mengencangkan tali sepatunya. Fian sudah siap meluncur tanpa sedikit ragu,
mengalungkan handuk dilehernya.
BERSEDIA�! SIAP�! YA�!
Mereka meluncur bak roket dan manusia super ajaib. Persaingan sangat ketat hanya
beda satu langkah kaki. Neri sungguh ingin mengalahkan Fian, tidak mudah untuk
mewujudkan itu semua. Ia harus mengeluarkan tenaga ekstra, tentu saja Fian kan baru
mulai lari, Neri sudah keliling tujuh setengah kali gak fear dunk. �Ayo Ner, lebih cepet
lagi�� teriak Fian. Neri masih mengatur napasnya. Ia melambat, pelan, lebih pelan dari
kura-kura dan�
DAKH...!
Neri terjatuh dan pingsan. Fian panik! Segera ia menghampiri Neri, membawanya
kesisi jalan. "Ner, bangun! Lo kenapa?" Neri masih tak sadarkan diri. Ternyata dia
mengalami dehidrasi, dari tadi belum seteguk air ia minum. Fian menikmati saat begini,
Neri yang dulu masih kecil kini menjelma menjadi bidadari. Fian memberinya sebuah
napas buatan. Mencium Neri! Ups� tiba juga waktu yang seperti ini. Neri sadar, tapi�
Pakh�! Sebuah tamparan hinggap dipipi Fian.
�Apa-apaan lo!�
�Sorry� gue hanya��
�Cukup!� Neri berdiri seperti biasanya tak mau mendengarkan penjelasan. Ia berlari
meninggalkan Fian seorang diri. �Tunggu Ner!� suara Fian kencang. Namun tak sudi
Neri menengok asal suara itu. Ia terus berlari sambil mengusap bibirnya dan berhenti di
depan rumahnya. Si beo menyambutnya girang, tapi tetap tak di sapanya.
Fian masih di taman, menaruh tangannya dipinggang dan menggelengkan kepala.
Neri, kenapa lo itu sangat sensitive? Gue udah coba tuk mengalah melupakan lo, tapi
semakin gue lupain lo, semakin gue pengin deket sama lo. Gue tahu, masa lalu hanyalah
masa lalu. Tapi gue yakin kalo lo masih inget sama gue. Wuh! Huh� Fian
menghembuskan napasnya. Berlari kecil meninggalkan taman dengan kenangan.
***
Kei!! Gue Fian. Lebih baik kita temenan aja. Sebelum lo nyesel, gue pengin lo ngerti
dgn keputusan gue. Gue sayang ma lo tapi sebatas temen, please! Lo terima keputusanku
ini ;)
(0899-6985-xxx)
AAPAAA!
Kei yang lagi nonton komedi dengan segelas jus strowberi mendadak nangis kencengkenceng.
Tidaaaak! Gue gak rela, dia gak boleh egois dunk�! Kei membalas SMS nya
yang tiba-tiba nyusup.
Gue gak mo ngerti! Emang gue salah apa? Kalo ada masalah harus diomongin dunk!
(Kei)
Lo gak punya salah apa2. Gue cuma minta lo ngerti Oke!
Gak bisa gitu donk! Apa lo emang cinta sama Neri?
(Kei)
Gak, akh! Terserah lo. Susah ngomong sama lo, gak nyambung.
Hah�?! Maksud lo??
(Kei)
report: pending.
KETERLALUAN! Gue gak bisa diem aja, ini masalah serius, sepuluh ribu rius
malahan! Kei menelpon Neri.
Neri : ya, Kei�
Kei : Ada apa lo sama Fian? Suara Kei gak enak didenger.
Neri : Maksud lo apa?
Kei : Gak usah ngeles deh� lo diem-diem suka kan sama Fian!!
Neri : Whaaat?
Kei : Gue kecewa sama lo�
Neri : Kei� kapan sih lo gak salah sangka terus ke gue? Emang gue buronan apa, tiap
Ada masalah lo nyalahin gue. Lama-lama gue capek ngadepin lo, pantes aja Fian
Ilfill ma lo. Dan kalo gue suka sama Fian apa hak lo ngelarang gue hah?
Kei : Lo� gue benci sama lo�
Neri : Sama� gue juga benci�
Nut� nut� nut� sambungan telepon terputus.
***
KEESOKAN HARINYA�
Neri dan Kei gak masuk sekolah. Dari rumah sih pamit kesekolah tapi pas nyampe
gerbang sekolah mereka kabur. Kei memutuskan pergi kerumah Fian begitu juga dengan
Neri. Tentu saja mereka tidak tahu satu sama lain, dan kebetulan juga hari ini jam
pertama jatahnya pak Ciko untuk pelajaran pertama.
BRAKH�! Jack menabrak Lani takut terlambat. �Sorry Lan, gak sengaja!� Lani
hanya melotot. Perasaannya kini benci terhadap Jack, kalau ngeliat mukanya bawaannya
pengin marah-marah melulu. �Hah! Untunglah, gak telat.� Tapi� Neri, Kei� mereka
belum nongol. �Lan, lo tahu Neri ma Kei gak?� Tanya Jack. "Gak, gue bukan baby
siternya" Lani mengeluarkan buku matematika dari tasnya. "Koq lo ngomong gitu sih?"
�Emang gitu, terus mau lo apa?� Lani hanya menahan kepalan tangannya.
Jack menghampiri meja Lani, duduk di sebelahnya. �Lo marah sama gue?� tangan
Jack menepuk pundak Lani. �Lo sadar?� disingkirkan tangan Jack. �Lan! Lo tuh kenapa?
Kalo mo marah caci gue, pukul gue, timpuk gue, tampar gue, dan kalo perlu lo lempar
gue pake batu. Tapi pleaseee�. Jangan perlakukan gue kayak gini� Jack menegakkan
kepala Lani yang sedari tadi menunduk. �Lo mau gue tampar? Gue pukul dan gue lempar
pake batu? Oke, terima ini.�
Pakh�! Pakh�! Pakh�!
Seisi kelas tiba-tiba hening, Jack pun melongo gara-gara Lani serius melakukannya
dan auw�! Pedas tamparan dipipinya. Lalu Lani berlari hampir menabrak pak Ciko di
depan pintu. �Lani� tunggu!� Jack mengejarnya. �Maaf pak, saya keluar bentar ini
penting� ijin Jack. Pak Ciko tak sempat melarangnya, terlalu kilat lari anak muda.
�Pagi anak-anak!� sambut pak Ciko.
�Pagi�!�
�Pak, maaf!� salah satu murid berambut kribo mengacungkan jari.
�Cukup! Kali ini yang terakhir ijin keluar adalah jack.� Hoohoo� pak Ciko sudah
punya indra ke enam untuk membaca pikiran orang. Huh� capek deh�
Lani duduk di taman. Jack datang dengan membawa bunga yang dipetik di halaman
taman. �Buat lo� Lani masih cemberut. Gak di jamah bunga itu justru bersin-bersin. �Lo
sengaja ya supaya gue sakit? Lo tahu kan! Gue alergi bunga. Gue Lani bukan Neri Jack.�
�Gue tahu. Tapi lo kenapa, koq tega nampar gue sih� tapi gue suka tamparannya. Lo
jadi lebih hidup hehe.. ;p�
�Lo tuch� gak pernah ngerti perasaan gue� Lani berbelok arah.
�Hmm, supaya ngerti lo cerita donk, ada apa?� suara Jack lembut.
�Gue� gue� akh��
�Kenapa? Sakit? Or lagi jatuh cinta ya?� Jack senyum-senyum.
�Iya, GUE CINTA SAMA LO. PUAS!� Ooo� Lani keceplosan.
O-EMJI�!
Jack hanya terdiam. Kaget plus surprise. Bagaimana bisa? Tapi kenapa tidak! witing
tresno jalaran soko kulino. �Ha� ha� lo serius Lan?� Jack menertawakan Lani. �Tuch
kan, udah gue duga�� �Bukan gitu Lani sayang� masalahnya��
�Lo gak bisa lupain Neri, lo tetep cinta Neri, lo belaga baik padahal lo sendiri nyakitin
Neri diam-diam. Menurut gue lo lebih pengecut!� Lani berusaha menahan diri tidak
mengayunkan kepalan tangannya. �Sabar donk Lani. Gue tuch�� �Eh, kalian ngapain
jam sekolah malah berduan di taman. Ayo masuk kelas atau bapak laporin guru BP�
penjaga gerbang memergoki mereka.
Oooo� Lani meninggalkan Jack, masuk kelas seperti biasanya. Sepertinya Jack
merasa kepalanya pusing. Mencintai Neri tapi tak mau kehilangan Lani. Huaaah�!
Kakinya menendang pohon kersen. Daun-daun kering menghujaninya, indah tapi tukang
kebun memelototinya. �Apa yang harus gue lakukan? Kenapa Lani gak bisa TTM aja
sih? Lagian apa salahnya, ini kan bukan praktek poligami?� Jack mengajak pohon untuk
berbincang. �Hey� anak muda, mau belajar atau mau jadi tukang kebun?� tukang kebun
membawa gunting rumput dan menyodorkannya pada Jack. �He.. he� lain kali aja ya
pak! Makasih tawarannya� jack pergi. Si tukang kebun tersenyum sambil menggelengkan
kepala. �Ada-ada saja tingkah anak muda jaman sekarang.�
***
Tepat jam tujuh pagi. Yang seharusnya jam-jam anak sekolah untuk belajar menuntut
ilmu. Tidak berlaku untuk Neri dan Kei pagi ini. Mereka justru berada di depan rumah
tantenya Fian. Di komplek perumahan Mutiara dekat taman tempat biasa mereka
melakukan olah raga dan gak jauh dari rumahnya Neri.
Terengteng�! Ooo� Neri sudah berdiri di depan pintu. Memencet bel berulangulang
namun belum ada kepala yang nongol untuk membuka pintu.
�Eh, ngapain lo kesini?� suara Kei dari belakang Neri membuat spot jantung.
�Lo ngapain ke sini? Ngatur aja kerjaan.� Neri memalingkan muka.
�Hah, lucu. Helow! Lo belum sadar ya?� Kei memutari Neri.
�Apaa? Gak penting, makan tuh sadar.�
�Lo, keterlaluan!! Ternyata selama ini lo tuh pake topeng ya� Kei masih mencaci
Neri. Lama-lama, Neri merasa risih dengan tuduhan Kei yang nggak beralasan. Ia
memencet bel kembali membiarkan Kei untuk mengoceh sesukanya. Akhirnya pintu
yang rapat itu terbuka perlahan. Bukan seorang Fian yang keluar melainkan yang keluar
adalah sesosok wanita anggun dan dia adalah�
SIGH�!
TANTE JENY. Yaah! Mamanya Rainbow. Oh my god! Rainbow, di mana dia? Dan
apa hubungan Fian dengan tante Jeny?
�Pagi tante? Fiannya ada?� Kei menghalangi Neri untuk bertatap muka dengan tante
Jeny. �Silahkan masuk!� tante Jeny mempersilahkan mereka masuk. Beliau ramah, beda
dengan beberapa tahun silam yang tak mengijinkan Rainbow untuk berteman dengan
siapapun. Rumahnya dingin, sejumlah barang antik menghiasi ruang tamu tak terkecuali
sofa dengan ukiran kayu jati.
CTAAK!
Sebuah foto yang tergantung di dinding mencuri perhatian Neri. Nggak asing lagi itu
adalah�
DEGH! Perasaan Neri ketar-ketir, amukan halilintar menghujani batinnya.
�Itu� itu� Kei�� Neri menunjuk ke arah foto itu.
�Oh itu adalah foto Fian kecil, manis ya?� jawab tante Jeny. Segelas air teh hangat
telah sampai di meja.
Apaaaaaa! Foto kecil Fian? Jadi� Rainbow adalah� bagaimana mungkin? Napas
Neri menyesak. �Tante, Fiannya di mana sekarang?� desak Kei tak sabar untuk berjumpa
Fian. �Fian� Fian� dia�� mata tante tiba-tiba ada lapisan kacanya dan tumpah dalam
bentuk kristal bening melalui pipinya. �Kenapa tante??� ulang Kei. �Fian, baik-baik saja
kok� terlihat jelas kebohongan tante Jeny.
HP dengan chasing warna pink itu berkokok, sebuah tanda telepon masuk. �Ya, apa?
Rumah sakit mana? Fian baik-baik saja? Tunggu saya ke sana, makasih!� tante Jeny jadi
panik. Kei malah bengong. RUMAH SAKIT� FIAN?!
DUAR!
Neri merasa kalau bom telah meledak dalam dirinya.
�Rumah sakit mana tante? Di mana Rainbow sekarang?� Neri membuat semua jadi diam,
terutama Kei. Rainbow! Fian adalah Rainbow? Kei tak berkedip menatap Neri dengan
perasaan luka.
�Mari ikut tante!� tante Jeny memanaskan gas mobil, tak berapa lama kemudian
Kijang warna merah yang berplat DK itu meluncur. Mata Kei menembus kaca mobil
tanpa sepatah kata pun.
APA INI ALASAN SEBENARNYA? NGGAK MUNGKIN� INI PASTI
LELUCON! NERI PASTI SEDANG MENGASAH OTAKNYA BERIMAJINASI.
HUAH� KALO BENER HUHUHU� Tangisan Kei dalam hati.
Di rumah sakit�
Fian terbaring lemas, wajahnya pucat tak ada gairah untuk hidup. Neri menggenggam
tangannya. Tangan yang dulu pertama kali ia pegang menyatukan aliran cinta, yang
kemudian bersambung dengan sebuah kata jus apel. Kei sesenggukkan di samping Neri.
�Ner, lo ngarang kan? Fian bukan Rainbow�
�Gue serius, Fian itu Rainbow! Suer Kei�
�Jadi kamu yang namanya Neri� tante Jeny membuka jendela. Neri menganggukan
kepalanya, matanya masih sembab. �Inilah alasan Fian kembali ke Bandung, kamulah
yang membuat Fian bisa bertahan sampai sekarang.� �Maksudnya?� Neri memperjelas.
�Iya, kamulah satu-satunya alasan untuk Fian bertahan hidup.� �Apa maksud tante
bertahan hidup?� pandangan Kei tertuju pada tante Jeny. Degh! Neri pun baru sadar,
kalau sesuatu telah dan sudah terjadi.
Tante Jeny menggeser kursi. Ia duduk, menghempaskan napasnya seolah ingin
bercerita dengan tenang. �Dua tahun yang lalu, tepatnya setelah tante bercerai dari om.
Tante baru sadar kalo selama ini terlalu menuntut sama Fian untuk mengikuti kehendak
kami sebagai orang tua. Kegiatan Fian hanya belajar dan belajar, waktu bermainnya
hampir nggak ada sama sekali. Tante baru sadar setelah membaca catatan kesehatan Fian
dari dokter keluarga kami. Dokter selalu mengatakan untuk membuat Fian jangan terlalu
banyak menyimpan beban, karena�� lagi-lagi berlanjut dengan tangis.
�Apa tante? Fian sakit apa?� Neri menggenggam tangan tante Jeny. �K-A-N-K-E-R
O..TAK stadium akhir. Harapan untuk bertahan hidup sangat kecil, keajaibanlah yang
membuatnya masih hidup sampai sekarang� lanjut tante Jeny. APAA?! Kei dan Neri
saling memandang, menahan cairan dimata mereka.
Neri terharu mendengarnya. Sementara Kei merasa sakit, lalu ia keluar meninggalkan
mereka. Menyetop taksi di depan rumah sakit, beranjaklah ia pulang ke rumah. Tangan
Fian bergerak, matanya perlahan membuka. Ia sangat senang karena orang yang pertama
kali ia lihat adalah Neri. Emang bener hadiah yang paling berharga untuk orang yang kita
cintai adalah kehadiran kita.
�Hai Neri! Apakah gue masih mengganggumu?� Fian masih sama, tidak menunjukan
kesedihannya. Tetap dengan khasnya tersenyum. �Sepanjang hidupku, lo selalu ganggu
gue. Gue benci sama lo, karena lo selalu datang dan pergi sesuka hati lo. Kenapa lo
kembali tapi untuk pergi selamanya?� tak bisa disangkal kalau Neri menangis. �Cup�
cup� cup� andainya gue bisa minta sama dewa untuk memperpanjang hidup sudah gue
lakukan sejak dulu. Tapi dewa hanya berpesan lakukanlah yang terbaik dalam hidupmu
sekarang dan ia hanya tersenyum. Tapi gue puas bisa liat lo bahagia, itu sudah lebih dari
cukup.�
�Lo kejam Rainbow.� �Apa? Ha� ha� lo masih hafal nama gue, gue aja lupa.� �Tuh
kan, lo kejam telah membiarkanku menunggu� �Maaf deh� tar gue traktir lo segelas jus
apel. Tahu gak? Rumah gue di Bali enak banget, tiap sore bisa lihat matahari tenggelam
dan itu mengingatkanku purnama tahun baru. Sayang waktu itu lo tolak tawaran liburan
gue.� Ucap Fian semangat.
Andai saja, sejak awal gue tahu siapa lo tentu saja gue gak bakalan marah-marah sama
lo, gue gak perlu pura-pura cinta sama Jack. Yah! Jack, gimana dengannya?
Tante Jeny menyuruh Neri untuk pulang. Nggak kerasa waktu sudah menggantikan
pagi dengan sore. Neri memeluk Fian dan berkata �Jangan pergi Fian!� tetap saja Fian
hanya melebarkan bibirnya. Seandainya gue bisa Ner, tapi hanya seandainya yang bisa
terucap. Gue terlalu sayang sama lo, tapi gue tahu lo itu orang yang tegar.
Neri pulang� tante Jeny mengantar sampai depan pintu. Sebelum pintu tertutup rapat,
Neri masih sempat mengintip Fian. Tante Jeny merangkul bahunya dan sebuah taksi
sudah menunggu di depan. �Makasih tante� Neri melambaikan tangan. Tante Jeny hanya
menganggukan kepala sambil membalas lambaian tangan Neri.
X. CURHAT
Dear diari�
Untuk pertama kalinya gue sentuh buku mungil ini. Gue benci nulis coz gue pikir; ngomong
tuch lebih cepet daripada nulis bisa keriting neh jari ;p yaah! Kadang-kadang gue emang
salah� tahu nggak seh!! Apa yang gue rasain saat ini??
MARAH� BENCI� SEDIH� KECEWA� PUTUS ASA� DAN UJUNGNYA SEH� GUE LEGA
DAN SEDIKIT BAHAGIA. COZ KEBENARAN SEDERHANA TELAH TERUNGKAP. Whats
that? Gue belum bisa ketemu cinta sejati gue� ho..ho..ho�
Fian! Pangeran pujaan gue itu ternyata Rainbow. Pacarnya Neri yang dulu ngilang, auh�
hancur hatiku� gue gak nyangka kisah cinta akan setragis ini ??
Hahaha� dy kira Cuma dy apa cowok keren yang gue kenal? Hmm, salah besar� yap! Salah
besar.
Diari! Gue harap lo bisa jaga rahasia kalo sebenernya gue emang sayaaaang banget sama
Fian. Sesayang gue sama rambut gue� lebih dari itu sesayang nyawa gue sendiri�
Wuaaaahhhhhh! Gimana neh kalo gue gak bisa lupa senyumannya?
Malam ini aja gue gak bisa tidur mikirin dy, terus gimana dengan besok gue lanjutin hidup?!
Diari�! Diari�! Diari�! Tolongin gue dunk� apa yang sebaiknya gue lakukan. Gue puuussiiiing!
Lebih baek kayak si Lani tuch yang belum mengenal cinta. Hidupnya selalu enjoy aja, tapi
akhir-akhir ini doi juga rada gelisah.
Atau jangan-jangan dia sudah jatuh cinta! Wadoh� my sister, my brother�
Pokoknya gue gak terima! Neri kan udah punya Jack. Tapi Fian akan lebih memilih Neri.
Masa bodo! Gue gak boleh nyerah� Fian milik gue� tetep milik gue�! Rainbow udah mengalir
di sungai bersama plankton-plankton hijrah ke negri tetangga. Gue Kei! Kei� Kei� but� ugh!
Apakah cinta bisa bikin gue kehilangan akal?
AKH� HELP ME! Siapa yang mo dengerin gue? Udah dulu deh Di curhatnya� gue mo
menikmati perasaan seperti ini, perasaan yang udah bikin gue agak strees!
Kei yang selalu imutz pastinya ;)
***
JAM PULANG SEKOLAH�
�Jack! Rainbow udah balik� ucap Neri sambil menahan air matanya.
�Apaaa?� jawab Jack resah. Hatinya saat ini galau, takut untuk kehilangan.
Bagaimanapun juga Jack tetap harus memilih antara Lani atau Neri?
�Iya, Rainbow udah balik� ulang Neri. Kali ini sungai dalam matanya mengalir
membasahi pipinya. Jack memasang sealtbelt, menyodorkan tissue. �Bagus donk Ner,
kenapa lo sedih gitu? Bukannya itu yang lo harapin selama ini.� Padahal Jack sungguh
merasa tak tenang mengatakannya. Dari tadi jari jemarinya terus meremas berulang-ulang
dan matanya pun memerah dengan sendirinya.
�Yaa, harusnya gue happy. Tapi gue sangat membencinya, sangat�! Kalo gini gue
harap gak ketemu dia lagi.� Neri masih sesenggukan. �Lo benci sama Rainbow?� Jack
menatapnya serius, diraihnya tangan Neri. Neri mengangguk, menghela napas panjang
kemudian dihembuskan perlahan. �Gue benci sama Rainbow� Neri mengulang-ulang
kata itu sebanyak lima kali.
Jack merasa nggak yakin dengan ucapan Neri, itu karena ia mengucapkan dengan
tidak sungguh-sungguh. Jack melepaskan tangan Neri yang memang sedari tadi kurang
menanggapi pertanyaannya. Jack menancapkan gas, meluncur diatas jalan beraspal. �Lan
gue butuh lo saat ini!� teriak Jack dalam hati.
�Di mana Rainbow sekarang?� Jack berusaha tenang. �Dia� dia�� Neri menaruh
tisuenya. �Dia apa Ner? Gue pengin dia ngejauhin lo selamanya. Karena gue benci
ngeliat lo nangis gara-gara dia. Gue sakit Ner! Tiap kali liat lo sedih� Jack memandang
ke depan. �Thanks Jack atas perhatian lo selama ini tapi Rainbow adalah Fian. Dia Fian!�
�Gue tahu. Lo bener-bener benci sama dia?� Jack menghentikan mobilnya. �Jadi,
selama ini lo tahu semua tentang Fian� Neri melotot. �Yah! Lo benci sama dia??� Jack
membalas tatapannya. �Lo pikir mudah untuk membencinya? Lo kejam, gue gak nyangka
lo setega ini sama gue. Semua sayang lo ke gue palsu! Bahkan gue lebih mudah untuk
benci sama lo� Neri memukul-mukul punggung Jack. �Cukup Ner! Terserah lo mo
ngomong apa? Gue tulus sayang ma lo. Gue melakukan semua ini karena gue takut
kehilangan lo.� Neri keluar dari mobil. �Bullshit!� balasnya. Jack mengejarnya,berusaha
melakukan pembelaan.
Neri berlari mengejar bayangannya sendiri yang tersorot matahari, hembusan angin
mengacaukan tatanan rambutnya.
BUGH!
Ia jatuh tak kuasa menahan tubuhnya ketika terantuk akar pohon pinus. �Ner, lo baikbaik
saja?� Jack segera menolongnya, membantunya berdiri dan membawanya duduk di
bawah pohon. Wuzz! Wuzz! Wuzz! Suara angin berderu menerbangkan dedaunan kering.
�Kenapa lo gak jujur sama gue Jack? Apa artinya sayang lo kalo dilandasi kebohongan?
Gue kira lo itu bener-bener sayang sama gue ternyata sayang lo tuch egois� egois!!�
EGOIS?! SE EGOIS APA GUE? Jack tak bisa lagi memendam perasaan kesabaran
yang selama ini ia tumpuk di lubuk hatinya. Secara nggak sadar Neri telah membuatnya
terluka namun karena masih ada sebuah kesabaran itulah Jack masih diam� diam� dan
diam.
SEKARANG TIBA SAATNYA MELUAPKAN AMARAH, SEKARANG TIBA
SAATNYA MENGUNGKAPKAN KEKESALAN, TIADA HARI YANG TEPAT
SELAIN HARI INI. SANG BLOGER HARUS DI HAJAR, DIA TELAH
MENYAKITIKU� DIA MEMBUATKU TERSINGGUNG� DAN DIA� TELAH
MEMBERIKU ARTI SEBUAH KESABARAN�
Huh! Jack menunduk, membenamkan wajah dalam rasa bersalah.
�Ner! Apakah gue patut untuk disalahkan? Gue lakuin ini semua karena gue tahu
sampai kapanpun lo akan selalu milih Rainbow dan gue juga sama sampai kapanpun gue
akan milih lo. Gue tahu yang lo rasain coz gue juga ngerasain, dan lo tahu itu kenapa lo
gak bisa terima untuk��
�Rainbow kena kanker!� Neri memotong omongan Jack. �cinta sama gue�!� lanjut
Jack.
Mungkin inilah tiba waktunya untuk Jack bersikap bijak sebagai remaja. Terkadang
masalah timbul karena diri sendiri yang menciptakan.
�Gue gak salah denger?� Jack melebarkan telinganya. �Lo masih normal koq Jack.
Inilah sebab gue benci sama dia, selalu datang dan pergi. Hahaha� cinta itu lucu selucu
lo cinta sama gue padahal gue gak pernah perduli sama lo. Kenapa lo sebodoh itu Jack?�
senyuman Neri yang cukup masam dengan sedikit canda membuat Jack merasa geli.
Disaat sedih begini masih bisa berpura-pura merasa baik. �Karena gue pengin lo gak
sendirian menjadi orang bodoh di dunia ini� senyuman Jack menawarkan masam di raut
Neri.
Hidup memang selalu seperti ini, selalu menawarkan sebuah pilihan untuk memilih
diantara dua. �Thanks bro!� �You are welcome sis.� Neri meninggalkan Jack berlalu
bersama taksi melaju bersama angin menyusuri jalanan. Jack masih mematung seolah
menunggu keajaiban yang takkan pernah mengutuknya.
10.I`M OK.
Kei menculik burung beo Neri dan membawanya ke rumah Lani. Hatinya masih
diliputi rasa dongkol, agak dendam. Gara-gara Neri yang menurutnya terlalu serakah
dalam hidup. Kontan saja Lani kaget saat mendapati Kei berdiri di depan pintu dengan
membawa sangkar burung, apalagi itu si beo; musuh sekaligus teman baiknya Neri.
Ouch! Ada apa gerangan dengan Kei?
Hush!
Kei menyerobot masuk dengan tergesa-gesa sebelum Lani sempat bertanya �Ada apa?�
diminumnya segelas air putih di meja dalam gelas pinky baby nya Lani, sudah kebiasaan
tanpa permisi. Mukanya lesu, tatapannya pun dingin. Lani memandang berkeliling
sebelum masuk, tidak ada sesuatu pun yang perlu ditakuti kecuali kalau Kei melihat
sesosok kunti. Hihi� Lani juga takut. Lalu duduk disamping Kei, matanya mencoba
meraba tentang apa yang terjadi.
�Lan, gue mo curhat neh� dadaku serasa sesaaaak banget!� Kei menyandarkan
punggungnya di sofa, menarik napas hu�ah. Mendadak Lani melebarkan matanya,
mengeluarkan suara batuk kecil yang dibuat-buat, itu tandanya terdengar agak lucu.
Seorang Kei mau curhat! Hmm, mana pernah sih serius?
�Ada apa sis?� tanya Lani.
�Ini tentang Fian. Lebih tepatnya antara gue, dia dan Neri. Gue pusing Lan!�
WEIKZ�! FIAN!! GUE LEBIH PUUSIIIING LAGEE�
�Fi.. an! Kenapa dia?� Lani sedikit gelisah.
�Apakah gue egois? Kalo gue gak mau ngalah untuk Neri!�
�Maksud lo?�
�Iya Lan, gue terlanjur cinta sama Fian. Gimana dunk!� Kei mengetuk-ngetukkan
tangannya di meja.
�Masalahnya apa? Bukannya Fian juga cinta sama lo�
�Tuch dia� Fian itu Rainbow. Bukan itu aja, hidupnya gak lama lagi huhuhu�� Kei
terisak.
�Cup� cup�! Kalo Fian adalah Rainbow gue udah tahu. Tapi gak lama lagi
hidupnya, dia�� Lani berdiri menggaruk kepalanya.
�Lo udah tahu? Wah! Parah lo Lan. Ternyata lo gak sebaik yang gue kira, lo tuh sama
kayak mereka. Seneng ya liat gue menderita�
SSSSSSHHHHHHIGH!
Sungguh perasaan yang aneh�
Dengan tenang Lani mendengarkan Kei terus berbicara. Rasanya bagaikan sungai yang
mengalir pelan menuju lautan. Bagaimana juga Lani memang bersalah atas tindakannya.
�Gue gak bermaksud Kei. Lo dengerin gue baik-baik� Lani duduk kembali. Kei masih
membuang muka.
�Gue lebih tersiksa Kei� Lani menunduk, menghempaskan napasnya. Kei menatapnya
yang lebih pantas diartikan sebagai tantangan. �Aneh�� sahutnya. �Lo gak tahu kan!
Kalo selama ini gue suka sama Jack? Selalu mendengar pujian tentang Neri disetiap celah
waktu. Gue pengin banget Rainbow balik merebut Neri dari Jack� aliran sungainya
mendadak bergelombang.
�Hah! Jadi lo�� Kei melongo.
�Yup! Perih Kei. Apalagi waktu lo memanasi Neri untuk segera jadian sama Jack, lo
gak pernah mo denger apa yang gue pengin bilang. Sekarang siapa yang kejam??� Lani
menegakkan kepalanya. Kei terdiam, tak ada kata yang ingin ia ucapkan. Sekarang
mereka dalam posisi yang sama. BINGUNG.
Apakah ini karma? Bukan! Terlalu cepat mengambil kesimpulan untuk kata itu.
Mungkin ini adalah sebuah hubungan yang saling bergantungan atau terjadi karena suatu
kemelekatan. Kei bangkit dan berdiri, meraih tangan Lani.
�Gue bangga sama lo! Meski pedih, gue pengin berkorban kayak lo. Tapi nggak�
nggak�! Gue nggak setegar lo Lan.� teriaknya. �Gue nggak tegar, justru gue rapuh.
Lebih rapuh dari tulang tanpa kalsium, harusnya gue nangis bermalam-malam atau
pindah sekolah tapi itu membuat gue jadi lebih bodoh. Yaah! Gue pengin berjuang seperti
pak Ciko yang bertahan hidup walaupun keadaan jantungnya sekarang lebih mirip
dengan robot. Gue harus ngeliat orang yang gue cintai itu bener-bener merasa bahagia,
mungkin itu arti cinta menurut gue Kei� Lani meringis.
�Ngg�� ada satu hal yang Kei ketahui sekarang. Lani memang seorang sahabat yang
baik. Dan Kei memang seharusnya terus terang untuk memujinya. Bukankah, Lani selalu
bikin rame suasana? wakakak� �Hmm, demi cinta� SEMANGAT!� Kei mengepalkan
tangannya sedangkan Lani mengangguk dan tersenyum.
***
DAMNN�
GAWAT� GAWAT�!!
Tanpa mereka sadari, beo ternyata sudah kaku. Sejak tadi suaranya nyaris tak
terdengar, bahkan saat Kei membawanya kabur dari rumah Neri.
�Lan, gimana neh? Pasti Neri marah besar!!� ucap Kei sambil mondar-mandir.
�Jalan satu-satunya lo harus minta maaf!�
�Apa lo kata? Neri pasti milih bunuh gue daripada menerima maafku�
Hmm, bisakah ini disebut modus pembunuhan? Wadoh! Kei bunuh semut saja takut
apalagi beo yang bisa ngomong.
Terengteng� teng� teng� HaPe Lani bunyi dan itu dari� NERI!
Oo� apa yang harus Lani lakukan? Terdengar dua kali miscall, namun Lani tetap
membiarkan HaPe-nya nyanyi-nyanyi sendiri. �Siapa sih Lan? ganggu ketegangan aja�
kata Kei. �Neri�� �What? Mampus gue! Jangan diangkat, please�� pinta Kei. �Gak
papa, gue bisa atasi koq. Tenang aja Kei.�
Dengan tangan gemetaran Lani menyentuh alat komunikasinya itu.
�Ya Ner!�
�Lo kemana aja sih? Gue mau kasih berita� suara Neri dengan nada tinggi.
Degh� degh� degh� jantung Lani terpompa lebih cepat mendengarnya. Kei masih
menatapnya dengan ketegangan yang super power. Wajahnya pucat, tangannya juga
dingin. Ketakutan menyelimuti dirinya, serasa berada di atas tumpukan balok es.
�So�ri.. Ner! Gu..e lagi bareng sama Kei� Heup! Mendadak Kei melotot. Lani
memang terlalu baik, kadang untuk kebohongan kecil saja dia tak mampu menutupi.
�Hah� kebetulan, gue juga mo ngomong sama dia. Sekarang kalian di mana?� Neri
menambah kecemasan berkecamuk. Loudspeaker HP terdengar jelas oleh mereka.
�Gue�� suara Lani agak gemetar.
�Akh, ya sudahlah. Gue omongin ditelpon aja deh. Ini soal Rainbow dan si beo� Kei
hampir pingsan mendengarnya. �Beo sudah mati� lanjut Neri. Seketika itu juga Kei
pingsan jatuh di sofa. �Darimana lo tahu soal ini?� Lani makin gugup. �Tadi nyokap
cerita, kalo beo mati waktu gue berangkat skul dan katanya Kei yang bawa beo kabur.
Mana si Kei?� Tanya Neri. Huh! Ternyata hanya salah paham saja. Niat buruk tanpa restu
ya beginilah jadinya.
SATU JAM KEMUDIAN� TEPATNYA SETENGAH SEMBILAN MALEM.
Lega� lega� lega� itulah perasaan Lani saat ini. Yang perlu dilakukannya kali ini
adalah menyadarkan wanita imut yang ada di depan pandangan matanya. Aroma
strowberi? Atau menghadirkan Neri? Hah! Siraman air dingin. Hmm, kejam. Tapi satusatunya
cara yang manjur, lagian Kei nggak semaniak Neri yang demen banget sama jus.
�Hah� ampun! Ner, bukan gue yang bikin beo mati. Sumpah� sumpah�! Gue bakal
bikinin jus apel buat lo tiap hari, tapi Ner please� jangan potong rambut gue!!�
Kei memegangi rambutnya. �Woi� sadar sayang! Gue Lani, hahaha�� Fuh! Kei
membuka matanya lebar-lebar.
�Jangan becanda Lan, gimana neh?� wajah Kei ditekuk melipat melihat Lani terlihat
tenang. �Sekarang lo pulang aja. Neri udah maafin lo koq, berkat gue.� Sebuah senyuman
rahasia yang hinggap dibibir Lani. Tentu saja Lani tak membiarkan Kei dengan kondisi
basah kuyup begitu. Kei pulang, meninggalkan jasad beo di rumah Lani. Menuruti semua
yang Lani katakan, untuk merasa lebih bahagia melihat orang yang dicintai berbahagia.
Karena dia tetap sahabat yang tak tergantikan dengan apapun. Disetiap moment alangkah
baiknya untuk berucap �I`M OK!�
11.CERITA JUS APEL
�Kenapa gue harus merasa seberuntung ini dalam hidup?� keluh Jack sambil
menyiapkan balon-balon cinta dengan berbagai macam warna. Ada merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, ungu, semua itu lengkap warna pelangi. Tentu saja warna merah
muda nggak ketinggalan nimbrung.
Sebuah kejutan buat sang bloger sekaligus calon penulis novel. Kisahnya laris manis
diserbu penggemar-penggemarnya di dunia maya. Semua karena Neri, cewek pujaan Jack
sang juara Judo. Selangkah lagi tulisan Neri selesai tentang cinta, hanya saja Neri masih
bingung dengan akhir ceritanya. Masih misteri, kayak cerita hantu saja.
BRAGH!
Secara tidak sengaja, Kei bersenggolan dengan Fian. Huh! Perasaan itu muncul lagi,
yang sengaja Kei kubur dalam-dalam. �Lo gak papa Kei?� tangan Fian menyentuh Kei.
Kei hanya menatapnya dengan dua bola matanya. Ciamik! Wah, serasa angin sepoy
memanjakan uraian rambutnya. Seperti inikah surga? Seperti ini jugakah neraka? Auw�
Fian, ni cowok emang cute abis, ganteng, plus baek banget deh. Jahat banget gue kalau
sampai merampas sedikit kebahagiannya. Kei malah ngelantur dengan pikirannya.
�Sadar� sadar� gue sadar!� Lani lewat. Kei buru-buru berdiri tegak. �Makasih
Fian!� seperti biasanya Fian tebar pesona lewat senyum dan meninggalkan Kei sendiri
menikmati manis senyumannya.
Oh� God!! Hari ini gue bener-bener jealous! Gimana nggak jealous? Orang yang gue
kagumin itu bakal bikin kejutan buat pacarnya, sohib gue sendiri� biar gimana juga gue
yakin kalo first love never die. Right? Tapi gue jadi nggak yakin kalo Fian first love gue,
tahu akh� puyeng gue! Kei geleng-geleng kepala.
Cling�! Wah� wah� apanya yang wah? Jack nggak nyadar, gara-gara stress berat
mukanya tumbuh jerawat. Sekali muncul nggak ke itung, padahal tadinya kinclong abis.
Makan telur juga nggak papa, alergi makanan juga nggak. Lantas! Karena falling in love
kali.
Sesekali Jack melirik kearah Lani dan ngerasa aneh dengan perasaannya. Ketika Lani
memandang ke arahnya, eh Jack jadi nervous. Huh! Thanks god! Bisik Jack.
***
Di rumah Neri sepi sendirian. Merindukan kicauan si beo. Sangkarnya kini masih
kosong, tak ada yang bisa menggantikan teman setianya itu. By the way, soal gantimenggantikan.
Tiba-tiba Neri ingin memiliki Jack dan Fian sekaligus. Duch! Serakah
amat lo Ner?
Hari ini emang nyebelin bagi Neri. Nggak ada yang bisa dilakukannya selain nonton
TV dan makan. Mau ngisi blog, pikirannya lagi sumpeg. Jadi terasa agak sue menjelang
sorenya. Ini kan tanggal merah! Pantas saja anak-anak pada mabal. Eits! Tapi kemana
mereka semua? Jejaknya gak bisa dilacak, HaPe juga non aktif. Hohoho� sungguh dunia
terasa sempit, karena hari ini Neri cuma liat muka itu-itu saja. Siapa lagi kalau bukan si
bibi yang hobinya masak. Mama Grace? Biasa lah, ibu-ibu arisan.
Eh� Neri termenung. Ini neh� bisikan dan kerisauan kalbunya sambil tidur-tiduran.
�Wadoh! Gue jadi ragu. Apa gue terus lanjutin hubungan sama Jack? Kata dokter, umur
Fian gak lama lagi. Kei cinta mati kayaknya sama Fian, sedangkan gue menginginkan
Rainbow. Jack rela berkorban demi gue. Huh! Life goes on while you`re miles away and
I need you��
Saat Neri mulai terlelap, dan semuanya gelap. Pintu kamarnya bersuara, yaah� gagal
deh pergi ke alam mimpi. Bibi ini emang selalu ganggu, tapi itu kan tugasnya. Dimarahin
juga tetep aja Neri yang salah, lagian nggak enak juga kan marah-marah! Mempercepat
keriput aja, tul gak?
Dengan mata yang masih berbayang Neri membuka pintu. �Ya ampun! Non, ini
kamar apa kapal titanic?� kata bibi. Wuih� gaul juga si bibi, kenal titanic euy� tapi,
koq yang diperhatiin malah kamarnya sih bi? Langsung nyerobot aja tuh bibi, mengambil
senjatanya apalagi kalau bukan punya nenek sihir �SAPU.�
Tuch kan�! Jadi lupa menanyakan keperluan bibi. �bi! Ma2 udah pulang?� sambil
duduk-duduk Neri dengan tangan memegang komik. �Belom non� jawab bibi singkat.
�Terus? Koq bibi ganggu jam istirahat sih� ini masih jatah istirahat siang bi�� Neri
meletakan komiknya. Gile tuch� si Neri, sakit kali ya? Udah jam enam sore bo� terus
jam berapa tidur malemnya? Dasar si kebo.
�Ini udah maghrib to non! Oia� lupa, ada temennya yang nyariin sekarang nunggu di
ruang tamu. Maaf non, bibi bener-bener lupa tenan�� bibi memukul kepalanya sendiri.
Maklum udah agak tua, tapi kalau gini terus neh� mana tahan Neri, bisa-bisa jantungan
mendadak deh� fuh! Neri hanya bisa mengomel kecil.
SHIT�
�Lo Jack! Ada apa?� Neri masih acak-acakan, pakaiannya aja kusutnya minta
ampyun. �Duch� sayangku ini. Gue kangenlah, haha� buruan gih siap-siap kita ke
pesta� Jack girang melihat Neri dengan dandanan yang natural banget. PESTA? Yang
ada juga mumet. Minggu depan ulangan MAFIKI, belum lagi tugas bahasa Indonesia
tentang novel, dadakan pula. Tapi untunglah, Neri punya stock segudang karangannya.
Apalagi rencana bulan ini novelnya bakalan terbit. Masalahnya, tugasnya adalah sebuah
novel karangan kegiatan liburan ntar. Nah lo!
�Haha� maksud lo?� �Ada deh� pokoknya buruan dandan yang cakep yo!� Jack
memaksa Neri untuk cepat mandi dan menyuruhnya memoles wajahnya yang ayu itu.
�Lo sakit ya Jack?� Huahaha� tawanya kenceng.
***
Hmm, duduk berduaan di mobil bareng Jack, itu sih biasa. Tapi tiba-tiba Neri jadi
nervous ya? Jangan-jangan� wah! Harus segera dihentikan ini. �Jack!� suara Neri.
�Iya..� wuah! Koq suara Jack terdengar merdu banget malam ini. Neri sempat
menatapnya yang masih menatap ke depan jalan. Manis juga lama-lama, gula kali haha�
koq mirip Hideaki Takizawa ya? Tuh kan, Neri jadi lose control.
�Kenapa say?� Jack menoleh. Say? Walah sok romantis. Dasar emang Jack suka
bercanda, mana mungkin gue mulai suka sama dia? Sekarang kan udah ada Rainbow,
akh� ngaco deh�!
�Oia, tumben banget malam ini bulan fullmoon ya? Perfect.� Neri mengalihkan
pembicaraan, padahal tanpa disadari jantungnya agak kacau detakannya. �Lo lupa ya? Ini
kan tanggal satu. Ya jelas donk!� �Terus, sebenernya kita mau kemana zayang?�
�Hahaha�� tawa Jack meledak. Emang agak lucu sih� Neri ngomong sayang!
Ouch�wuih� malu de gue. Wait! Jack terlihat lebih lucu lagi coz tingkahnya tiba-tiba
aneh nggak kayak biasanya. Dia terlihat happy dan plong mirip candy polo.
Sambil nyetir doi muterin kaset korea, kalau denger pasti pengin nangis. Ya iyalah�
siapa yang tahan dengan namanya sebuah perpisahan dengan orang yang kita cintai.
GOOD BYE� GOOD BYE� nah lho� mendingan dengerin lagunya BSB yang As
Long As You Love Me deh�terpaksa Neri diam, habis Jack nya meresapi banget tuh
liriknya.
Berhenti juga ni mobil pada tempatnya. Neri celingak-celinguk, emang lagi bingung.
Huah� banyak banget lilin-lilin yang menyala mengelilingi taman ini, balon-balon juga
tersebar disetiap sudut pohon. Hmm, aroma buah� jus apel! Neri semakin penasaran.
�Turun Ner!� suruh Jack. �Lo mau ngajak gue nge-date?� Neri membuka pintu mobil.
�SURPRISE�!�
Fian, Lani dan Kei muncul dari balik pohon. �Jack! Lo�� ia hanya mengedipkan mata
dan menganggukan kepala. Haiya� apakah cinta emang nggak kemana larinya? �Ner!
Sesuai janji, gue persembahkan apel-apel ini untukmu� Hohoho� Fian bersimpuh
dengan setangkai mawar merah ditangannya. Neri mematung, bingung, dan akh� sekali
lagi ia hanya bisa bilang oh� god!
�Thanks honey! Tapi ini terlalu berlebihan�� Neri menerima mawar merah dan
menghirup wanginya. Padahal saat seperti inilah yang selalu ia nantikan. �Gue takut
nggak bisa menepati janji Ner� jawab Fian. �Sssttt� ayo kita minum jus apelnya, pasti
rasanya spesial neh!� Neri meraih tangan Fian, menuju meja tempat khusus jus apel
tersedia. �Oh� manisnya!� seru Kei. �Lo mau Kei? Biar gue deh yang bersimpuh dan
bawain lo kaset film drama korea. Pasti lo bakalan luluh ma gue hehe�;p� ejek Jack. Kei
melotot kemudian meringis ke arah Lani.
13. I`M SORRY
Hari minggu pukul sembilan pagi�
Suara sirine ambulans terdengar jelas dan melintasi rumah Neri. Neri yang sedang
memeluk erat gulingnya langsung melompat dari tempat tidur. �Apa gue mimpi ya?� ia
menggaruk kepalanya. Lalu ia kembali tergeletak di atas kasur, tapi ia menyadari kalau
ada seseorang yang memanggil namanya. Dan suara itu adalah suara� Rainbow!
�Ner, bangun! Udah siang. Gue mau cerita sama lo neh�� Rainbow duduk di
samping Neri. �Akh� ntar lima menit lagi ya?� Neri menutup telinganya. �Gak bisa
sayang, please! Satu menit saja duduk memandangku ya?� �Ok, Cuma tiga puluh detik
aja ya? Soalnya tanggung mimpi naik pega sus sama lo� Neri duduk namun matanya
hanya samar-samar melihat Rainbow yang aneh dengan pakaian serba putih kayak mau
pesta pernikahan saja.
Neri merasakan kecupan dikeningnya. �Hah, lo kangen ya? Bentar ya, gue mo turun
dulu dari si pega� Eh� ngegloyor lagi ke kasur. �Rainbow! Tunggu, jangan pergi!
Jangan tinggalin gue sendirian. Lo mau terbang kemana sama si pega?� Rainbow
melambaikan tangan, terbang menghilang ditelan awan putih. �Rainbow� tunggu!�
teriak Neri, ia pun terjaga dengan keringat basah kuyup.
Hosh�! Hosh�! Hosh�! Napasnya terengah-engah, itu karena mengejar Rainbow
yang tiba-tiba menghilang. Tok� tok� tok� suara pintu Neri berdendang. �Masuk bi!�
�Non, anu� itu�� suara bibi gagap. �Apa bi? Yang jelas dong. Tarik napas dulu pelanpelan,
ya� hempaskan!� pagi-pagi bibi udah belajar tekhnik pernapasan, padahal Neri
sendiri habis gelagapan.
�Non, ada si Jepang� kata bibi setelah menenangkan diri. Si Jepang? Neri
mengernyitkan dahi. �Maksud bibi?� �Itu loh� yang suka ngomong arigato, matta ne�
hidunge�� Neri tertawa ngakak kalau membahas kepikunan bibi. Neri keluar kamar,
yang dilihatnya tiga orang anak manusia yang bermuram durja. Tumben juga mereka
berseragam hitam, ini kan minggu! Dan Kei? Dia pantang banget sama pakaian warna
hitam. So, what`s up?
�Guys, kita mo hang out di kuburan ya? Gak lucu kalee� gimana kalo siang ini gue
traktir makan pizz�aa� mau?� Semua masih diam, Neri hanya bisa memandangi
mereka. Kei yang mata dan hidungnya masih merah dan sembab kayak orang habis
nangis. Lani tampak kalem itu artinya telah terjadi sesuatu yang pastinya gak enak di hati.
Sementara Jack, manyun sesekali senyum dengan paksaan.
�Ayolah say� kalian kenapa sih? Kalo mo kasih kejutan to the point aja deh� gak
usah pake drama segala. Oia review novelnya gimana neh? Lagi proses percetakan loh ;p
awas kalo gak beli dendanya traktir gue makan tiap hari huahaha�� Neri terus
mengoceh, gak sadar kalo doi paling bau. Abis sudah buat berapa pulau tuch?
�Novel lo TOP abis Ner! Gue gak nyangka endingnya begitu, lo d`best deh� puji Jack
yang sebenarnya harus di tandai kurung tutup na� �Iya Ner, bagus koq� Lani meringis.
�Dan endingnya jadi kenyataan� imbuh Kei. �Maksud lo?� jawab Neri. �Ner, lo dari tadi
belaga pilon banget sih! Fian pergi�� Kei pindah tempat duduk, mengusap air mata yang
tiba-tiba mengalir. �Gue tahu Kei, tadi dia sempat ke kamar gue gitu. Tahu gak? Dia
romantis banget, kecup kening gue, membelai rambut gue, dia juga panggil gue sayang,
dia�� �MENINGGAL� mereka bertiga serempak. �Aa� paaa?� Neri melebarkan
telinganya. �kalian boong! Guys jangan buat gue jantungan donk dengan drama kalian
ini�� lanjut Neri.
�Suer di ajak Fian deh Ner! Persis kayak ending novel lo. PERGILAH IA SETELAH
MEMENUHI JANJI BERSAMA KUDA PUTIH SESUDAH MENGECUP
KENINGKU. GERIMIS MENGANTARKAN LANGKAHNYA DALAM TEMPAT
YANG KITA ANGGAP NYAMAN, NAMUN SESUNGGUHNYA KITA TAK
PERNAH TAHU TEMPAT SEPERTI APA ITU? SAYANG� Ucap Lani.
�Nggak! Ini pasti boong, ya kan Jack?� Jack tak berani menatap kesedihan diraut
muka Neri. Suara ambulans itu? Kenapa gue tulis takdir gue sendiri? Gue gak tahu, ini
akan terjadi. Neri berlari keluar di susul langkah kaki Kei, Lani, dan Jack. �Rainbow!! Lo
mo cerita apa?� Neri berteriak, di iringi gerimis. Langkah kakinya terhenti di depan
rumah tantenya Fian. Suasana dukha mengalir kencang dari rumah tantenya Fian.
Perpisahan bukanlah dukha? Bukan! Bukan! Bukan! Apakah Neri setegar itu? Gak juga,
air matanya jatuh meski hanya sebatas tetesan embun.
Di lihatnya tante Jeny duduk lemas diantara para pelayat yang lain. Rainbow kini
dalam balutan kain kafan, bibir dengan senyuman termanis itu diam untuk selamanya.
�Tante!� Neri mendekat. Tante Jeny langsung memeluknya. �Tante tahu akan berakhir
seperti ini� ucapnya. �Bagaimana bisa secepat ini tante?�
�Fian memaksa ingin melakukan operasi, tiba-tiba sakit di kepalanya muncul dan ia
tak bisa menahannya kembali� pandangan tante Jeny kosong. �Tapi kenapa? Kenapa dia
mau melakukan hal yang lebih membahayakan nyawanya sendiri itu?� Neri menatap
tante Jeny. �Semua karena kamu, Fian ingin hidup lebih lama lagi.� �Apa?� Neri
menundukkan kepalanya. Fian benar-benar sayang terhadapnya.
Rainbow jahat! Dulu ia pergi dengan sepucuk surat, tapi sekarang hanya kenangan
yang ia tinggalkan. Pikir Neri.
Tubuh yang terbujur kaku itu, sudah siap untuk diantar ketempat peristirahatan
terakhir. Ini seperti mimpi! Mimpi� mimpi� mimpi� baru saja kemarin sore tertawa
bersama, berteriak, tapi begitu cepatnya kehidupan ini berlalu bahkan bisa secepat
hembusan angin.
�Ner, gue juga kehilangan dia!� Kei merangkul Neri. �Sudahlah, semua ini emang
akan berlalu�� imbuh Lani. Nyanyian daun, gemericik aliran sungai, hembusan angin
sepoy, serta mendungnya langit, ikut serta mengantarkan kepergian Rainbow. Alam turut
berduka, tapi inilah hidup! Selalu terjadi perpisahan dengan orang-orang yang dicintai.
�Sebenernya apa yang gue bisa tangkap dari segelas jus apel?� Neri duduk disamping
unggukan tanah yang masih merah. Sendiri? Gak, Jack menemaninya. Lani dan Kei
mengantar tante Jeny. Neri menutup matanya, berharap setelah ia membuka mata
Rainbowlah yang ada di depannya. Menyapanya dan tersenyum padanya. Hatinya
berteriak memanggil nama Rainbow. Perlahan, matanya terbuka dan�
�Rainbow! Itu dirimu?� Neri mengusap matanya. �Sorry Ner, gue cuma bisa temenin
lo dengan waktu yang singkat ini. Gue hanya pengin bersama lo untuk saat-saat terakhir
gue� jawab bayangan yang dilihat Neri, kemudian melambaikan tangan. �Rainbow!
Jangan pergi�� ternyata Jack lah yang sedari tadi ada di depannya. �Ner, sadar!� Jack
menyentuh tangan Neri. Ya, bayangan Rainbow hilang, lenyap, seperti sesuatu yang
tanpa awal dan akhir.
�Jack, kita pulang!� ajak Neri. �Lo yakin?� Jack menabur bunga terakhir ditangannya.
Neri menganggukan kepala. �Liat deh� kelangit sana! Rainbow tersenyum menatapku,
lo liat Jack?� �Iya, dia emang hobi tersenyum. Tapi untunglah gak gila ya?� �Huh, ngaco
lo.� Jack mesem.
***
Dua bulan kemudian�
Sudah seminggu ini sumatif, terus sekarang sudah siap-siap mau ke Jogja untuk study
tour. Sebenarnya Neri nggak mau ikut, ia lebih suka berada di Bandung, tidur dan
nongkrong di depan komputer. Tapi, mama Grace menyarankan supaya ikut, sekaligus
refreshing katanya. Bener juga sih� apalagi setelah kepenatan mengerjakan soal-soal,
belum lagi rengekan Lani sama Kei �gak ada lo tuch gak rame tahu gak!� ih� mereka
emang pinter kalau merayu. �Nggak papa deh� gue coba, lagian kan udah bayar� kata
Neri sambil memasukan M-Disk MP4-nya dan nggak ketinggalan buku. Cie� yang jadi
penulis!
Eitz� tunggu dulu! Buku apa dulu? Jangan-jangan buku parno lagi. Ye� enggaklah,
doi rupanya lagi doyan sama buku-bukunya Thich Nhat Hanh. Hmm, pengin belajar bijak
rupanya. And� ups! Fotonya Rainbow masih ada yang terselip di buku lamanya. Huh�!
Rainbow� ia menyimpannya kembali dalam laci. Advise yang membuat Neri alive
adalah NEVER GIVE UP, ESPECIALLY ON YOUR FIRST LOVE. (lebih tepatnya sih
ungkapan ini sewaktu Rainbow masih menghirup napas bumi ini yang makin lama
banyak polusinya)
Bis berangkat dari sekolah pukul 10.00 wib, teng. Sepanjang perjalanan banyak hal
lucu. �Wah, gile ya? Bentar lagi kita bakalan naik kelas tiga neh� so guys, pada mo
nembus Universitas mana?� seru Jack sambil mepetin Neri tuch� ngambil kesempatan
dalam kesempitan. Yah, lumayan hehe� Jack cengengesan. �Gue sih mo ke UGM,
pengin deket sama orang jawa yo!� balas Kei. �Hmm�kalo gue, pengin ITB� sahut Lani.
�Wah, Kei mentang-mentang mo liburan ke Jogja langsung deh pilihan tokcer gitu. Nah,
lo Lan gak bosen apa di Bandung terus? Lo Ner, tempat mana yang bakalan lo taklukin
neh?� jawab Jack.
�Lo sendiri?� Neri melotot. �Kalo gue sih simple. Penginnya ke Ausi, suasana baru
lah� tapi nyokap dan bokap nyaranin kalo gak ke Nanking ya negri sakura. So gue
mutusin�� �Di mana?� seru Lani dan Kei. �Satu Universitas sama Neri donk!� hoho�
dasar Jack, alasannya gak kreatif. �Dasar lo harajuku nyasar, pulanglah ke negri asal ada
kadabra�� Kei membacakan mantra untuk Jack.
�Emang pilihan lo ke mana Ner?� Tanya Lani. �Jus apel� jawabnya singkat. Hah�
semua melongo. �Gelo� Jack bagi creaker donk, laper neh�� Kei merayapi tas Jack.
Mereka berempat duduk di tempat crazy zone (tempat duduk paling belakang). �Awas
nanti tambah gendut Kei� jawab salah satu teman yang ada di depannya. �Sialan lo��
Kei melahap creakernya sampai eneg. Habis lama banget euy perjalanan� ini gara-gara
di Indo jamnya suka ngaret dan parahnya di jadikan kebiasaan.
Saat semua orang hening, tiba-tiba suara Jack meledak dengan lagu-lagu favoritnya.
Siapa lagi� itu loh salah satunya Ada Band. Suaranya lucu, habis nggak bisa ngomong
lafal R dengan jelas. Maklum anak blasteran alias anak Indo. Kid`s jadi ketularan deh
kena virus gokil, suasana jadi rame dengan teriakan para penyanyi dadakan.
Akhirnya, setelah capek nyanyi-nyanyi dan teriak-teriak sampai juga di Jogja. Gila�
kalau di hitung sih ada 13 jam-an, padahal biasanya kan cuma 8-9 jam doang. Yang
penting sekarang sudah nyampe deh!
Setelah check in dan atur-atur kamar, semua anak melemaskan otot dengan jalan-jalan
disekitar wisma. Baru besoknya, mulai deh bener-bener have fun.
Jam lima pagi para rombongan sudah mulai bangun, lain dengan Neri yang masih
terbungkus rapat dengan selimut. Kei dan Lani buru-buru menyeretnya, soalnya kan mau
ke Parangtritis bo! Kei sudah mimpi sejak di Bandung untuk panjat karang dan foto di
cave-nya. Walah� sok berani tuch anak sok imut, kalau sampai lecet nanti demam dan
ngerepotin orang ujung-ujungnya.
Baru tiba di Parangtritis, sudah ada tiga cowok ngikutin rombongan mereka.
Untunglah sang master Judo ada di dekat mereka, siapa lagi kalau bukan Jack dan Lani
(pasangan yang serasi ya? Tapi gawat kalau beneran pacaran bisa sama-sama bonyok
haha�). �Mau apa mas?� Jack sudah mengepalkan tangan. �Mba, mas� sabar dong!
Kulo cuma pengin foto bareng buat kenang-kenangan, abis mba dan mas mirip artis asia
itu loh� yang guanteng tenan ya to?� kata mas jawa itu sambil memegang kamera
sakunya. Jack mulai ke GR an dan melebarkan kepalan tangannya. Oalah� mas e to�
kalau gitu yo ora opo-opo to�
Tapi kenang-kenangan? Ih� jijay ciez� deh, kenal juga belum koq minta kenangkenangan.
Tapi biasalah artis gitu haha� iya to, Neri kan penulis novelnya bakalan best
seller setidaknya di Bandung tul gak?
Setelah acara foto-foto dengan si Jawa yang rada edan, waktunya jalan-jalan di sekitar
Marioboro. Kei kesal coz rencananya gagal untuk foto-foto sama mr. Nelayan dan panjat
karangnya. Ombaknya tiba-tiba gede setinggi dada, yaah� lain kali Kei� lo kan mau ke
UGM, wakakak� batin Jack girang melihat Kei dengan muka melipat.
***
Hari ke dua, pukul 08.00 o`clock rombongan berangkat ke Prambanan. Neri membeli
patung Buddha kecil, entahlah apa alasan dia tertarik membeli patung itu. Kei sempat
teller sama anak-anak yang lain but the tour must keep go on. So� lanjut ke Kraton
Jogja. Pertama yang mereka semua cari adalah pedagang kipas. Coz, panas banget euy�
Pukul 16.00 o`clock sampailah di Borobudur. Tapi �nafsu� para rombongan sudah
loyo. Dan terobati dengan kemegahan dinding-dinding Borobudur, melihat matahari
tenggelam. Semua berebut menawar patung, wow� makin malam harganya makin
murah. Neri beli dengan harga Rp 5000,- tadi siang. Sial mereka semua bisa tawar
dengan harga Rp 1000,- malah ada juga yang nawarin Rp 500,- wah! Sial banget tuh
Neri.
Malahan ada yang bilang kalau sudah malam patungnya bisa gratis, terus kalau sudah
subuh malah si tukangnya yang bayar kita, huahaha� dasar Neri selalu berkembang otak
ngarangnya.
Karena hari sudah malam, rombongan balik ke wisma untuk beristirahat sejenak.
Cauw� wingko and bakpia pathok sudah di borong sama Lani.
Ketika para rombongan kelelahan dan menggapai mimpi-mimpi mereka, Neri
mengendap-endap keluar. Ini adalah waktu terakhir untuk berada di Jogja karena besok
pagi rada siang sudah siap berangkat ke Bandung lagi. Ia penasaran dengan sebuah
bangunan unik yang bertuliskan wihara. Gak jauh dari wisma.
Seseorang keluar dari pintu gerbang wihara. Huh! Sepi banget dalamnya? Maklum
mungkin karena sudah malam. �Pak, permisi� Neri memanggilnya. �Ya, ada apa de?�
jawabnya. �Boleh bertanya pak?� �O�iya to silahkan, Mari masuk!� Wah, Neri masuk
ke dalam. Mulai mengajukan pertanyaan, pertama sih soal bangunan yang mirip Chinese
temple lama-lama menyinggung jus apel.
Pertanyaan Neri itu aneh, tapi penjaga itu berusaha untuk menjawabnya. Neri
disuruhnya untuk duduk sepuluh menit memperhatikan napasnya, hanya itu saja. Setelah
itu Neri pamit pulang, tapi dengan saran perhatikan setiap langkahmu itu. Hah! Penjaga
itu juga aneh� bumi ini banyak orang-orang aneh yang tinggal. Masih bingung juga
Neri, gak ngerti. �Makasih pak!� �Yo, hati-hati.�
***
Pagi-pagi suasana di wisma heboh�
Lani dan Kei teriak-teriak kalau Neri hilang bahkan berlebihan sampai ngomong diculik.
Wew� jelas Mr. Driver Adi gelagapan to. Mereka langsung berpencar ke seluruh
ruangan tapi hasilnya� nihil. Mulai deh� semua ketakutan denger kata penculik kecuali
si master Judo siapa lagi sih� keringat Mr. Driver Adi juga sudah segede biji kelereng.
Ketakutan kalau bakalan di semprot sama pihak sekolah.
Nah, Mr.Adi sang driver punya rencana buat lapor polisi. Semua anak menyetujuinya,
namun sebelumnya ia ingin memanaskan gas mobilnya dulu. Huh� shit! Saat tangannya
membuka pintu mobil� �Woi� kids, Neri udah ketemu� teriaknya. Ketemu! Ketemu!
Ketemu?! Semua anak berlarian menuju mobil. Haiya� semua orang tegang malah dia
tidur tanpa dosa. Rombongan dengan jumlah anak 38 plus Mr Adi jadi 39 itu langsung
menyiram Neri dengan air botol minuman. �Wekz� dingin� dingin�!� teriaknya.
Huahaha� tawa mereka semua.
Rombongan berangkat pukul 09.00 wib teng. Perjalanan yang melelahkan tapi happy
buanget. Neri gak nyesel ikut tour kali ini justru berterima kasih banget sama temanteman
tercinta terutama mama yang sudah maksa untuk ikutan. Sayang� semuanya
harus berakhir di sini. Huhuhu� berakhir? No way! Kan masih bisa tour lagi tul gak?
Huehehe�;p
�Ner, lo ngapain tidur di bis?� Jack mulai deket-deket. �Iya bener bro! Ngapain sih
sis?� Kei menepuk pundak Jack lumayan keras. �Yoi say� what`s wrong?� Lani malah
mendorong Kei sampai jatuh tuh dipangkuan Neri. �Jus apel� jawaban Neri masih sama.
�Wuah� gila lo gara-gara jus apel� imbuh Kei. Jack dan Lani hanya menelan ludah.
�Gue lebih gila lagi tanpa kalian friend� sambung Neri.
�Lan, lo mau jadi pacar gue?� Jack kayak orang waras tiba-tiba ngomong begitu.
Jelas-jelas dia cuma cinta sama Neri, hmm� gombal biasa cowok. �Huahaha� maumau
Jack. Asal lo mau bikinin gue candi dulu sebelum ayam berkokok� �Gampang, lo
mau berapa candi? Seribu? Its Oke and easy girl� Jack pindah tempat duduk deh�
sekarang deket-deket sama Lani. �Walah, Jack gak nyesel neh� gue kan juga cinta sama
lo!� goda Kei. �Iya, Jack. Gue masih pacar lo loh�� Neri ikut-ikutan. �Gue yakin, kalo
gue emang cinta sama Lani. Lan, lo mau kan terima gue?� wadoh! Jack bener-bener
tuch� �Ya bolehlah� tapi jadi pacar gue yang kedua.� Kedua? �Lo udah punya pacar?�
Lani nyengir. Jack terlihat kesal, namun ia tahu Lani ini hanya berbohong, hehe�
�Kei ada yang mo kenalan ma lo� Neri berdiri pegel dari tadi duduk. �Siapa? Ada di
FS lo?� Kei ikut-ikutan berdiri. �Ada deh�� �Siapa?� �Ada deh�� �Ih jijay� siapa
Ner?� Handphone Neri bunyi. �Ya ma!� lama-lama Neri terlihat tegang. �Apa?� Mr Adi
mengerem bis mendadak gara-gara Neri yang bikin kaget. Semua mata tertuju pada Neri
yang mematung. Lani merebut HaPe Neri. �Wah� selamat Ner! Novel lo terbit.� Hore�
hore� anak-anak teriak, Mr Adi kembali menarik gas. Nah� tiba-tiba bis larinya
kenceng banget. Kali pertama bis sekenceng ini jalannya, yaah! Pokoke semua happy dan
selamat aja sampai di Bandung supaya bisa beli tuh novel hehe�
Sang bloger patut berbangga ria, ni novel diadaptasi dari diary-nya. Sedikit banyak
tentang teman-temannya dan kisah cintanya.
�Pelan-pelan Mr Drive� gak tahu suara siapa tuch� dan kayaknya gak ada yang
denger selain Jack yang udah merinding bulu kuduknya. �Jack� ulang suara itu. �Itu
kan� Rainbow! Ih.. Lani� �Apa-apaan sih? Minggir!� Lani menimpuk Jack.
�Siapa Ner?� �Uada deh�� �Siapa?� Kei berulang-ulang Tanya dengan jawaban yang
sama pula. �Ya deh gue kasih tau ke lo. Itu loh yang minta foto sama lo waktu itu� �Ih�
parah lo, gak lucu kalee� kirain anak UGM kenalan lo itu� �Ye� iya koq anak UGM
beneran tapi Ulah Gr heula Miss hehe��
Ih� Dasar sang bloger! SIGH!
IT`S TIME TO SAY� BACK 2 SCHOOL! Huah� semua menguap kecapean. Untung
Neri bawa MP4 jadi nggak terlalu JENUH�
TAMAT
BACK