Di suatu sudut di kota Jakarta tinggal sebuah keluarga yang kelihatannya cukup bahagia. Rumah bagus dengan halaman luas, punya mobil mewah, seorang istri yang cantik dan bekerja pada sebuah Perusahaan bonafid, dua orang anak yang sedang lucu lucunya, seorang Pembantu bernama Inem dan seorang Supir pribadi bernama Parto. Mungkin dikarenakan pekerjaan si Istri yang sangat sibuk (maklum Executive Secretary) sehingga sering pulang malam dan dalam keadaan sangat lelah. Setelah sampai dirumah paling si Istri hanya sempat melihat kedua anaknya yang sudah tidur dikamar lalu mandi dan pamit pada suaminya yang sedang nonton Teve untuk tidur. Sehingga walaupun si suami sudah tidak kuliah lagi (sudah bekerja) tapi akhirnya dia mendapat gelar S3 (Sebulan Sekali Setor). Untuk satu atau dua bulan memang masih tahan, tapi akhirnya uring-uringan juga. Akhirnya dia putuskan untuk cari sasaran lain. Setelah pikir punya pikir akhirnya pilihan jatuh pada Inem sang Pembantu) selain biaya murah juga untuk meminimkan resiko AIDS. Setelah berjalan sekian lama suatu saat si pembantu (P) tanya pada sang Majikan (M). P : Pak, saya enak mana sama Ibu...? M : Yachhh... Jelas enak kamu dong Nem..! P : Ach... Masa sih Pak, bukannya enak Ibu..? M : Kan Saya udah sering bilang jauh lebih enak kamu...! Tetapi dengan lugunya Inem berkata : "Tapi Kata Parto kok Lebih enakan Ibu....."